II. THE WORK OF CHRIST
A.
Jabatan Kristus
3 Jabatan penting dalam Perjanjian Lama
Ø Prophet
Ø Priest
Ø King
Dalam peran-Nya sebagai mediator (pengantara), Kristus memiliki 3 jabatan ini sejak inkarnasi hingga selamanya.
Louis Berkhof: As a prophet He
represents God with man, as Priest He represents man in the present of God and
as a king he exercises dominion and restore the original dominion of man.
Catatan tambahan: The Gospel According to the Old Testament
Memahami
Perjanjian Lama juga tidak mungkin tanpa mengacu pada Kristus dan injil-Nya.
Dia adalah kunci yang membuka semua misteri. Ini bukan spekulasi; ini adalah
ajaran Perjanjian Baru, baik dengan pernyataan langsung maupun dengan contoh.
Ketika Kristus yang bangkit berjalan dengan dua murid di jalan menuju Emaus,
Dia menyatakan keprihatinan-Nya bahwa mereka lambat untuk mempercayai apa yang
telah ditulis para nabi tentang penderitaan dan kemuliaan-Nya (Lukas 24:25-26).
Dia kemudian mulai dengan Musa dan berlanjut sampai para nabi, menjelaskan apa yang diajarkan
Kitab Suci tentang diri-Nya (Lukas 24:27). Kemudian bersama semua murid, Dia
memasukkan Mazmur dalam kumpulan wahyu mesianis itu (Lukas 24:44-45).
Referensinya kepada Musa, para nabi, dan Mazmur adalah sebutan orang Yahudi untuk
seluruh Perjanjian Lama, mirip dengan rujukan kita pada Perjanjian Baru sebagai
injil dan surat-surat. Dengan kata lain, Kristus berkata bahwa keseluruhan
Perjanjian Lama berbicara tentang Dia.
Pentateuch, lima buku pertama dengan
semua ritual keagamaannya, mempersiapkan jalan bagi Imam Sempurna (the Perfect
Priest) untuk berdiri di antara Allah dan manusia, Dia mewakili sebagai korban
yang sempurna untuk dosa.
Kitab-kitab Sejarah menarik perhatian
kepada Raja yang Sempurna (the Perfect King) yang akan datang untuk memerintah
umat-Nya dan menaklukkan musuh-musuh-Nya.
Para Nabi mengantisipasi Nabi Sempurna
(the Perfect Prophet), yang mewakili dan mengungkapkan satu-satunya Allah yang
benar dan hidup.
Buku-buku Puisi menempatkan semuanya bersama-sama
dengan Kristus sebagai tema besar untuk penyembahan dan pujian.
Betapa
berwibawanya interpretasi ini! Ini berarti bahwa jika kita membaca kitab
manapun dari Perjanjian Lama tanpa mengacu pada apa yang diajarkan tentang
Kristus, kita kehilangan elemen kunci dalam kitab tersebut. Jika kita tidak
melihat Kristus, itu bukan karena Dia tidak ada.
KRISTUS SEBAGAI RAJA
Natural Kingdom Mediatorial
Kingdom
Sejak kekal Dalam
inkarnasi
Sebagai logos Sebagai
God-Man
Seluruh ciptaan Gereja
Providensi Penebusan
Jasmani Rohani
Yesaya 9:5-6 \
Mazmur 2:1-6 \ Nubuatan tentan Yesus Kristus
Kejadian 49:10 / sebagai Raja
Mikha 5:1 /
·
Apakah Yesus sadar dengan jabatan ini?
Matius 13:31,
“Yesus membentangkan suatu perumpamaan lain lagi kepada mereka, kata-Nya: “Hal
Kerajaan Sorga itu seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di
ladangnya.”
Yohanes 18:36,
“Jawab Yesus: “Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini; jika Kerajaan-Ku dari dunia
ini, pasti hamba-hamba-Ku telah melawan, supaya Aku jangan diserahkan kepada
orang Yahudi, akan tetapi Kerajaan-Ku bukan dari sini.”
Mengapa Kristus harus memiliki jabatan ini?
Lukas 11:18,
“Jikalau Iblis itu juga terbagi-bagi dan melawan dirinya sendiri, bagaimanakah
kerajaannya dapat bertahan? Sebab kamu berkata, bahwa Aku mengusir setan dengan
kuasa Beelzebul”.
Matius 8:12,
“sedangkan anak-anak kerajaan itu akan dicampakkan ke dalam kegelapan yang
paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi.’
Matius 12:28,
“Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Roh Allah, maka sesungguhnya
Kerajaan Allah sudah datang kepadamu.”
Kerajaan kegelapan vs Kerajaan Kristus
Siapakah yang menjadi warga Kerajaan Allah?
Yohanes 3;3,
“Yesus menjawab kata-Nya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang
tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah.”
Charles Hodge: The Kingdom of God,
therefore, as consisting of those who acknowledge, worship, love and obey
Jehovah as the only living and true God.
KRISTUS SEBAGAI NABI
Ulangan 18:18,
“Seorang nabi akan Kubangkitkan bagi mereka dari antara saudara mereka, seperti
engkau ini; Aku akan menaruh firman-Ku dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan
kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadanya.”
Ibrani 1:1-2, “Setelah
pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada
nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi, maka pada zaman akhir ini Ia
telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan
sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan
alam semesta.”
Apakah Yesus sadar dengan jabatan ini?
Lukas 4:17-18,21, “Kepada-Nya diberikan kitab nabi Yesaya dan setelah dibuka-Nya, Ia
menemukan nas, di mana ada tertulis: “Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia
telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin;
dan Ia telah mengutus Aku. ..Lalu Ia memulai mengajar mereka, kata-Nya: “Pada
hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya.”
Apa yang Yesus beritakan sebagai nabi?
Ø Memberikan pengajaran tentan Taurat
yang benar
Ø Memberitakan injil Kerajaan Allah
Ø Menubuatkan peristiwa yang akan
datang (Matius 24)
Beda Kristus dengan nabi-nabi sebelumnya
1.
Nabi-nabi lainnya hanya pelayan/hamba, Yesus adalah Anak
Ibrani 3:3, “Sebab Ia dipandang layak mendapat
kemuliaan lebih besar dari pada Musa, sama seperti ahli bangunan lebih
dihormati dari pada rumah yang dibangunnya.”
2.
Para nabi hanya menyampaikan Firman Allah sesuai dengan perintah yang
mereka terima, Yesus berkuasa menyampaikan Firman Allah dari diri-Nya sendiri.
Matius 23 à Tujuh kata celaka
3.
Masa pelayanan para nabi terbatas, Yesus Kristus adalah nabi selamanya.
KRISTUS SEBAGAI IMAM
Ibrani 4:14-15,
“Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua
langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan
iman kita. Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak
dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia
telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.”
·
Kristus adalah Imam yang beda dengan
iman Perjanjian Lama
1. Semua imam dalam Perjanjian Lama
berasal dari suku Lewi, Yesus berasal dari suku Yehuda
Ibrani 6:20, “di mana Yesus telah masuk sebagai
Perintis bagi kita, ketika Ia, menurut peraturan Melkisedek, menjadi Imam Besar
sampai selama-lamanya.”
2. Semua imam dalam Perjanjian Lama
adalah orang berdosa, Yesus tidak berdosa
Ibrani 7:28, “Sebab hukum Taurat menetapkan
orang-orang yang diliputi kelemahan menjadi Imam Besar, tetapi sumpah, yang
diucapkan kemudian dari pada hukum Taurat, menetapkan Anak, yang telah menjadi
sempurna sampai selama-lamanya.”
Ibrani 7:26, “Sebab Imam Besar yang demikianlah
yang kita perlukan: yaitu yang saleh, tanpa salah, tanpa noda, yang terpisah
dari orang-orang berdosa dan lebih tinggi dari pada tingkat-tingkat sorga.”
3. Semua imam dalam Perjanjian Lama
berdasarkan keturunan, Yesus tidak punya pendahulu dan penerus
4. Hasil keimaman Perjanjian Lama tidak
sempurna, sebab hanya bayangan pengorbanan Yesus yang sempurna
Ibrani 7:11, “Karena itu, andaikata oleh imamat
Lewi telah tercapai kesempurnaan – sebab karena imamat itu umat Israel telah
menerima Taurat – apakah sebabnya masih perlu seorang lain ditetapkan menjadi
imam besar menurut peraturan Melkisedek dan yang tentang dia tidak dikatakan
menurut peraturan Harun?
Ibrani 10:1< “Di dalam hukum Taurat hanya
terdapat bayangan saja dari keselamatan yang akan datang, dan bukan hakekat
dari keselamatan itu sendiri. Karena itu dengan korban yang sama, yang setiap
tahun terus menerus dipersembahkan, hukum Taurat tidak mungkin menyempurnakan
mereka yang datang mengambil bagian di dalamnya.”
5. Keimaman Perjanjian Lama
mengulang-ulang memberi korban. Yesus hanya mati sekali untuk selamanya. àIbrani 10:1
6. Imam Perjanjian Lama mempersembahkan
binatang. Yesus mempersembahkan diri-Nya sendiri
Ibrani 7:27, “yang tidak seperti imam-imam besar
lain, yang setiap hari harus mempersembahkan korban untuk dosanya sendiri dan
sesudah itu barulah untuk dosa umatnya, sebab hal itu telah dilakukan-Nya satu
kali untuk selama-lamanya, ketika Ia mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagai
korban.”
7. Jabatan imam Perjanjian Lama
terbatas. Sejak runtuhnya bait Allah 70 AD, jabatan ini juga lenyap. Jabatan
Yesus Kristus sebagai Imam Besar adalah kekal
Ibrani 6:20, “di mana Yesus telah masuk sebagai
Perintis bagi kita, ketika Ia menurut peraturan Melkisedek, menjadi Imam Besar
sampai selama-lamanya.”
Apa implikasinya Kristus sebagai Imam Besar?
Ø Kristus adalah satu-satunya
pengantara/mediator antara Allah dan
manusia
1 Timotius 2:5,
“Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan
manusia, yaitu manusia Kristus Yesus.”
Sebagai Raja à Kita tunduk kepada Tuhan Yesus
Sebagai Nabi à Kita mendengarkan-Nya
Sebagai Imam à Satu-satunya pengantara kita dengan Allah
Decroly Sakul- Virginia Jan 2022
Foto dari Google

Tidak ada komentar:
Posting Komentar