Arsip Blog

Selasa, 09 Juli 2013

Eropa Amerika Kiblat Imigran


Orang akan merasa 'lebih' bila ada embel-embel lulusan 'Barat'. 

Bukan hanya kiblat pendidikan tapi budaya termasuk kuliner menjadi standar untuk dibicarakan.
Masa perang dingin pun menjadi tujuan pelarian dari Jerman Timur dan Rusia. Afrika, Timur Tengah termasuk banyak dan memiliki populasi besar di benua tersebut. 
Bukan hanya dijadikan patokan, dari berbagai bangsa tertarik untuk bermigrasi kesana. Tinggal dan beranak cucu. Mau tidak mau budaya barat wajib menganggap dalam negerinya memiliki tambahan ornamen budayanya.

Kemajuan Eropa dan Amerika dibidang Ilmu Pengetahuan dan pengakuan terhadap hak-hak manusia yang asasi menjadikan kedua benua ini layak diperjuangkan untuk didatangi bahkan menjadi penduduk disana. Tak dapat dipungkiri Reformasi Kristen menyebabkan runtuhnya elit Gereja dan Bangsawan di benua Eropa. Reformasi Kristen yang diprakarsai Martin Luther menyebabkan Kelas Masyarakat yang terbagi dalam golongan Bangsawan dan Jelata runtuh secara pasti. Bagian yang tersisa dari reruntuhan tersebut adalah tinggal simbol.  Praktis pemerintahan dan jalannya kehidupan sosial mengikuti kekuatan dan rajinnya upaya masyarakat dalam bekerja berusaha. Amerika menjadi bagian dari sejarah Eropa dimana terjadi imigrasi besar-besaran dari Eropa akibat Revolusi yang terjadi di Eropa. Kekristenan dari Eropa jelas mewarnai pembangunan Amerika menjadi satu bangsa yang besar. Itulah sebabnya Sejarahwan dunia Alexis de Tocqueville dalam penyelidikannya menemukan bahwa kemajuan dan kebesaran Amerika adalah dari kuatnya khotbah Gereja yang mempengaruhi kehidupan sosial masyarakatnya. 

Imigran Afrika bahkan dari Timur Tengah semakin banyak mengisi populasi Eropa dan Amerika. Tidak perduli resiko meskipun menjadi imigran gelap demi mencapai negeri yang lebih baik dan menjamin kebebasan hidup.
Kehidupan sosial yang relatif lebih baik dan penghargaan terhadap manusia itu sendiri menyebabkan benua ini dipenuhi kaum Imigran. Perbudakan dan penghargaan terhadap wanita serta anak-anak merupakan warisan gereja yang telah mengubah kebrutalan budaya Barat pada kesetaraan dan pangakuan serta pembelaan  perlindungan bagi yang lemah.



Tidak dapat dipungkiri benua ini menjadi Kiblat Imigran dari berbagai pelosok dunia. 




Tidak ada komentar: