Arsip Blog

Kamis, 14 Agustus 2014

Jadi Pemimpian Tidak Harus Punya Jabatan

Pelayaran berhari-hari menyebabkan mereka mulai saling kenal satu dengan yang lain. 276 penumpang semuanya. Pelayaran dimulai dilanjutkan dengan kapal lebih besari dari Alexandria. Pelayaran memang tidak mudah karena seringkali berhadapan dengan gangguan cuaca. Tiba di Pelabuhan Indah daerah Lasea untuk menyeberang ke kota Felix cuaca baik dan angin sepoi-sepoi.  Seorang tahanan mengajukan pendapat supaya kapten kapal menunda pelayaran. Tetapi kondisi laut sedang tenang dan tahanan ini diketahui tidak pengalaman tentang 'kelautan' jadi usulan tidak digubris. Perwira kerajaan yang turut menjadi penumpang, lebih percaya kepada Jurumudi dan Nahkoda.Tahanan ini berusaha meyakinkan bahwa bukan hanya barang bawaan, termasuk nyawa juga terancam jika pelayaran ini dilanjutkan pada saat itu.Tapi angin sepoi-sepoi dan kondisi laut tenang, usulan sang tahanan ini hanya jadi bahan yang menjengkelkan penumpang lain yang ingin segera berlayar.
Tengah perjalanan, apa  yang disampaikan si  tahanan itu terbukti. Laut bergelora, Jurumudi, anak buah kapal yang berpengalaman tidak berdaya. Mereka akhirnya harus membuang semua muatan kapal. Lapar dan kondisi kapal hampir terbelah oleh gelombang. Pasrah dan tinggal menunggu nasib. Mereka tidak lagi mengetahui arah, tidak ada bintang dan terpaksa membiarkan kapalnya dipermainkan samudera. Tahanan ini kemudian berdiri menenangkan. Nahkoda, Anak Buah Kapal, Perwira dan tentaranya yang panik serta penumpang lainnya. Semua memperhatikan tahanan ini. Tatapan mata mereka menampakkan penyesalan, coba kalau mereka mendengarkan pendapat tahanan ini. Semua barang telah dibuang ke laut. Tinggal mereka yang diombang-ambingkan.
Tahanan ini memberikan kekuatan, pengharapan kepada mereka dengan berdasarkan tuntunan Allah-Nya, Tahanan ini mengarahkan semua penumpang yang putus asa itu untuk mengikuti petunjuknya. Mungkin mereka melihat ketenangan dan kepribadian tahanan ini  yang tetap berbesar hati meskipun usulannya sebelum berangkat tidak digubris. Mereka mulai memperhatikan karena karakter  tahanan ini lain. Dan selalu  memikirkan kepentingan mereka semua.


Persis seperti perkataanya meskipun  kapal yang terdampar hancur tapi seluruh penumpang selamat. Rencana membunuh tahanan lain yang dirantai supaya tidak melarikan diri, dapat digagalkan karena seorang tahanan yang berpengaruh tetap memberikan pentunjuk-petunjuk yang menenangkan semua pihak dan dapat mempengaruhi mereka untuk tidak asal bertindak.Meskipun seorang tahanan tapi orang ini dapat menjalankan kepemimpinannya dengan baik, tegas dan berwibawa.Untuk menjadi pempimpin, tidak harus memiliki jabatan struktural.Untuk berbakti untuk kepentingan orang lain, tidak harus memiliki jabatan.

Tahanan tersebut dapat mempengaruhi Nahkoda, Perwira dan ratusan penumpang lainnya, tanpa harus menyogok untuk memiliki jabatan terhormat dan terpandang.

Tahanan itu bernama Paulus (Sumber: Kis 27) 
Foto dari Peta Alkitab LAI


Tidak ada komentar: