Arsip Blog

Sabtu, 27 Juni 2015

Perlu Tahu tentang HONGKONG


Pertengahan tahun, Hongkong banyak hujan. Meskipun hujan tapi udara tetap panas orang suka bilang ' humid'. Hujannya sering. Kebanyakan hanya sebentar tapi bisa berulang-ulang turun. Tidak heran di kamar-kamar hotel banyak dilengkapi payung untuk tamu. Kalau sudah begini pakailah jaket yang tipis saja karena kalau sudah diruangan tidak ber ac, udara panas akan terasa. Pengalaman saya pakai jaket yang tidak tembus air dan dalamannya berlapis penghangat. Saat di MTR atau di Mall terasa nyaman. Tapi ketika keluar di ruangan tidak ber AC - ajubilah.'paso trang' kata orang Langowan.

Gambar di atas malam dan sedang gerimis, tapi pananya minta ampun, untunglah handuk kecil siap sedia jadi teman pengering sejati.

Mengenai makanan, dibilang enak masih boleh. Sebagian orang senang kuliner di Hongkong tapi bagi saya lain. Susah sekali cari sambel. Tidak ada pedes-pedesnya. Jadi kalau ke sana kudu bawa rawit atau bawa sambel botol atau bawa sambel kesukaan dikemas di wadah yang tidak mudah tumpah. Dijamin makan enak di Hongkong akan terasa enak.

MTR adalah transportasi favorit. Kemana-mana tinggal gunakan MTR (kalau di Singapur MRT). Pakailah sepatu yang nyaman dipakai untuk jalan. Disarankan jangan pakai hak tinggi. ya, iyalah masak laki pakai hak tinggi. Tapi lecet-lecet akan terjadi jika tidak pakai sepatu yang memang bukan untuk dipakai jalan-jalan karena setiap pergantian kereta kita lumayan berolah raga.

Salah satu keunikan yang harus kita contoh adalah saat di ekalator. Yang naik eskalator tertib, meskipun badan bertato  dan muka sangar, tapi mengenai  aturan orang sana jauh lebih taat aturan dari orang 'sini'.  Budaya di eskalator sudah tergambar. Jalur kiri dikosongin untuk orang yang akan buru-buru atau orang yang akan melewati. Jadi meskpun kita berkelompok jalannya, harus baris di jalur kanan jangan menutupi jalan di kiri. Demikian juga dengan menunggu taksi. Ada tempat antri untuk menunggu taksi. Bandingkan di tempat kita, dimana-mana orang bisa setopin taksi, bus bisa berhenti di tengah jalan turunin dan naikkan penumpang.

Dengan mobil kita bisa ke daratan Cina (Visa), dengan Fery kita bisa ke Macau (tanpa Visa). Makanya kalau bisa kuasai bahasa Mandarin...wuenak banget. Sayang yang saya kuasai hanya goceng dan ceban. Jadilah bahasa Tarsan mendominasi dalam kalau butuh sesuatu. Bahasa Inggris juga membantu. Saya pernah bicara dengan orang sana bahasa Indonesianya fasih logat Jakarta pula. Bahasa Inggris lancar, bahasa Mandarin apalagi. E ternyata dia kakanya tinggal di Indonesia jadi dia sering berlibur ke Indonesia. Kesimpulannya kalau ada pelajaran bahasa asing, jangan lagi dilewatkan. Sangat membantu.

O, ya satu yang agak risih dibagikan tapi ada baiknya harus tahu. Toilet hanya ada tissue doang. Tidak ada air, selang air atau semprotan otomatis di dalam dudukan toilet.  Nah, lho. Bagi yang terbiasa pakai tissu mungkin nyaman. Tapi idiiih bayangin sendiri aja deh. Makanya saya siasati buangnya di toilet kamar hotel. Solusinya yaitu selang shower kamar mandi.

Paling akhir, jika bawa alat elektronik, lengkapilah dengan colokan 'tiga' bukan 'dua'  seperti yang biasa di colokkan listrik di Indonesia.

Selamat berwisata


Tidak ada komentar: