Minggu jelang sore 25 September, kami buru-buru harus pulang. Tapi karena ada yang hendak dibeli untuk diberikan ke tetangga yang anaknya akan menikah, maka kami mampir dulu di Transmart di Jl. A. Yani By Pass - Cempaka Putih.
"Sudah, anak-anak tidak usah turun. Mama mau buru-buru, biar cepat supaya kalian bisa belajar...besok ada mid!". Ujar istri tercinta, yang termasuk golongan mama-mama zaman sekarang.
Yang ujian anak-anak, tapi karena anak-anak zaman sekarang, kebanyakan kurang mandiri maka yang senewen orang tuanya.
Tempat belanja segitu besar tapi yang dibeli hanya berapa item karena memang harus buru-buru. Mana cuaca mau hujan pula. Kalau bisa jemuran biar sempat diangkat.
Nah, lho...tiba-tiba antrian di kasir jadi panjang....mulai deh tergoda untuk ngedumel...Tapi untuk menyenangkan diri...saya bilang sama istri yang lagi senewen...
"sudah... sabar aja, pasti ada sesuatu sampai harus terjadi hambatan ini"
Sebenarnya ini tumben banget, karena selama ini dia sudah terkenal dengan pemberi kesabaran.
Sampai di kasir tidak dapat potongan 10% karena kartu kreditnya ditolak ...ada teman kantor lupa bayar tagihan yang sudah dititipkan...makin lengkap suasana hati untuk marah-marah.
Tapi tadi sudah ada kata penghiburan....bahwa ada hambatan mungkin ada sesuatu.
Saya ingat, dulu macet parah ke Panti Asuhan...maksud baik 'kok ngk dibantu Tuhan' untuk diberikan kelancaran? Mana hujan, alamat sudah lupa...kan berabe kalau ditambah macet. Eh, ternyata macet harus dilalui supaya kami bertemu di jalan dengan pemilik panti Asuhan.....
Kembali ke kasir,
Bayar cash, cabut!
"Mau ke kiri lewat cempaka putih atau terus naik fly over lalu balik arah di by pass depan Gd. Honda AHAS...?"
"Terus aja...." kata istri saya
Naik fly over saya lihat ada seorang pria lagi pegangin wanita di bocengan motor lagi berhenti dan sepertinya tidak normal karena sang laki sedang pegang wanita di belakang yang oyong....
Banyak yang lewat termasuk kami juga lewati tidak perduli tapi di spion saya lihat sepertinya berdarah wajah perempuan itu...sudah cukup jauh....saya berhenti dan mundur.
Istri panik karena lalulintas ramai...kami mundur lawan arah.
Saya bilang sepertinya mereka butuh bantuan...sementara tidak ada yang berhenti. Kita yang harus tolong.
Semakin dekat semakin jelas jidat ibu itu keluarkan darah terus menerus. Sang laki panik dan untuk minta bantuanpun dia sudah tidak terpikirkan bagaimana caranya karena sibuk pegang wanita di boncengan motor sekaligus harus membersihkan darah yang mengucur...sudah membasahi wajah, baju dan jilbab wanita itu.
Anak saya bilang..."Jangan-jangan modus Pa....''
Saya turun karena memang bapak dan ibu ini benar-benar sudah kelabakan tidak mungkin mereka 'main sinetron'.
"Dibantu Pak...?"
Tanpa ditanya sang bapak yang panik ini langsung menjelaskan...."Istri saya tidak pakai Helm, barusan seperti ada yang melayang dari jalan tol dan kena kepala istri saya....tolongin Pak....istri saya harus ke Rumah Sakit tapi tidak memungkinkan dengan kondisi ini saya membawa dia dengan (sepeda) motor.
"Saya mundurkan mobil kami dulu biar lebih dekat Pak supaya tidak perlu jalan jauh....."
Istrinya sudah di dalam mobil, saya tanyakan Rumah Sakit mana....dari beberapa pilihan akhirnya Bapak ini putuskan di RS Islam Cempaka Putih saja.....
Di mobil istri saya membantu menahan kucuran darah...saya lihat kepalanya cukup besar robek dan dalam ...pasti langsung dijahit....saya tidak tahu berapa dalam tapi kelihatan ibu ini sangat sepoyongan sudah banyak darah mengalir dan shock.
Kami tanyakan alamat, kondisi anak-anak mereka di rumah...dan basa basi lainnya supaya ibu ini tetap sadar sampai di RS....Ibu ini baru pulang kuliah dijemput suaminya.
Hujan semakin deras dan kamipun tiba di IGD RS Islam, petugas dengan sigap langsung melayani.
....................
Pulang memang telat, tetapi semua bisa diselesaikan. Jemuran tidak kering...tidak apa-apa.
Anak ada ujian di sekolah, di kehidupan juga ada ujian.
"Sudah, anak-anak tidak usah turun. Mama mau buru-buru, biar cepat supaya kalian bisa belajar...besok ada mid!". Ujar istri tercinta, yang termasuk golongan mama-mama zaman sekarang.
Yang ujian anak-anak, tapi karena anak-anak zaman sekarang, kebanyakan kurang mandiri maka yang senewen orang tuanya.
Tempat belanja segitu besar tapi yang dibeli hanya berapa item karena memang harus buru-buru. Mana cuaca mau hujan pula. Kalau bisa jemuran biar sempat diangkat.
Nah, lho...tiba-tiba antrian di kasir jadi panjang....mulai deh tergoda untuk ngedumel...Tapi untuk menyenangkan diri...saya bilang sama istri yang lagi senewen...
"sudah... sabar aja, pasti ada sesuatu sampai harus terjadi hambatan ini"
Sebenarnya ini tumben banget, karena selama ini dia sudah terkenal dengan pemberi kesabaran.
Sampai di kasir tidak dapat potongan 10% karena kartu kreditnya ditolak ...ada teman kantor lupa bayar tagihan yang sudah dititipkan...makin lengkap suasana hati untuk marah-marah.
Tapi tadi sudah ada kata penghiburan....bahwa ada hambatan mungkin ada sesuatu.
Saya ingat, dulu macet parah ke Panti Asuhan...maksud baik 'kok ngk dibantu Tuhan' untuk diberikan kelancaran? Mana hujan, alamat sudah lupa...kan berabe kalau ditambah macet. Eh, ternyata macet harus dilalui supaya kami bertemu di jalan dengan pemilik panti Asuhan.....
Kembali ke kasir,
Bayar cash, cabut!
"Mau ke kiri lewat cempaka putih atau terus naik fly over lalu balik arah di by pass depan Gd. Honda AHAS...?"
"Terus aja...." kata istri saya
Naik fly over saya lihat ada seorang pria lagi pegangin wanita di bocengan motor lagi berhenti dan sepertinya tidak normal karena sang laki sedang pegang wanita di belakang yang oyong....
Banyak yang lewat termasuk kami juga lewati tidak perduli tapi di spion saya lihat sepertinya berdarah wajah perempuan itu...sudah cukup jauh....saya berhenti dan mundur.
Istri panik karena lalulintas ramai...kami mundur lawan arah.
Saya bilang sepertinya mereka butuh bantuan...sementara tidak ada yang berhenti. Kita yang harus tolong.
Semakin dekat semakin jelas jidat ibu itu keluarkan darah terus menerus. Sang laki panik dan untuk minta bantuanpun dia sudah tidak terpikirkan bagaimana caranya karena sibuk pegang wanita di boncengan motor sekaligus harus membersihkan darah yang mengucur...sudah membasahi wajah, baju dan jilbab wanita itu.
Anak saya bilang..."Jangan-jangan modus Pa....''
Saya turun karena memang bapak dan ibu ini benar-benar sudah kelabakan tidak mungkin mereka 'main sinetron'.
"Dibantu Pak...?"
Tanpa ditanya sang bapak yang panik ini langsung menjelaskan...."Istri saya tidak pakai Helm, barusan seperti ada yang melayang dari jalan tol dan kena kepala istri saya....tolongin Pak....istri saya harus ke Rumah Sakit tapi tidak memungkinkan dengan kondisi ini saya membawa dia dengan (sepeda) motor.
"Saya mundurkan mobil kami dulu biar lebih dekat Pak supaya tidak perlu jalan jauh....."
Istrinya sudah di dalam mobil, saya tanyakan Rumah Sakit mana....dari beberapa pilihan akhirnya Bapak ini putuskan di RS Islam Cempaka Putih saja.....
Di mobil istri saya membantu menahan kucuran darah...saya lihat kepalanya cukup besar robek dan dalam ...pasti langsung dijahit....saya tidak tahu berapa dalam tapi kelihatan ibu ini sangat sepoyongan sudah banyak darah mengalir dan shock.
Kami tanyakan alamat, kondisi anak-anak mereka di rumah...dan basa basi lainnya supaya ibu ini tetap sadar sampai di RS....Ibu ini baru pulang kuliah dijemput suaminya.
Hujan semakin deras dan kamipun tiba di IGD RS Islam, petugas dengan sigap langsung melayani.
....................
Pulang memang telat, tetapi semua bisa diselesaikan. Jemuran tidak kering...tidak apa-apa.
Anak ada ujian di sekolah, di kehidupan juga ada ujian.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar