Ayat 1-2
·
Sejak
semula (the beginning)?
Di kitab Kejadian, “Pada mulanya”
berhubungan dengan ciptaan
Dalam Yohanes dan 1 Yohanes, “Pada
mulanya” dan “sejak semula” adalah Tuhan yang ada pada diri-Nya sendiri (I’m
who I’m). Dalam Yohanes ada tujuh perkataan Yesus “I am”.
·
Apa
yang dimaksud dengan “yang” (Which)
Yang (which) mengacu pada Firman hidup
yaitu Yesus, Anak Allah, yang berinkarnasi
Hebrew culture – Hear (dengar)
---Mendengar dari Pencipta (lihat
Ulangan 6:4).
Hellenism -- See (lihat) ---Melihat & observasi ciptaan
Kami
dengar
Firman hidup < Kami
lihat
Kami
raba
Kesaksiannya didasarkan pada bukti
langsung melalui indera. Ini bukan kisah yang dibuat-buat.
Penulis
mengkaitkan polemiknya dengan ajaran sesat (Gnoticism) yang menyangkal bahwa
Kristus memiliki tubuh manusia.
Firman
hidup adalah suara, gambar, dan perwujudan Tuhan.
Melalui Kristus, Allah dibuat
terdengar (audible) -----(lihat Ibrani 1:2-3).
terlihat (visible)-------(lihat Kolose 1:15).
Dpt diraba (touchable)--(Markus 3:10).
Juga melalui Dia, kita diberi hidup
(life)—((1 Yohanes 1:1),
Bahkan hidup kekal (eternal life)---(1
Yohanes 1:2; lihat Yohanes 17:3).
·
Siapa
“kami?” (who is we?)
Kami (we) merujuk pada para rasul
yang melihat , mendengar dan meraba Yesus.
·
Yang
mana yang dimaksud “kepada kamu” (to you)?
Yohanes mengajarkan bahwa siapapun yang ingin bersekutu dengan
Tuhan harus terlebih dahulu disatukan dengan kesaksian para rasul tentang Tuhan
yang berinkarnasi.
Ayat 3
Prolog
1Yohanes memberi tahu kita bahwa tanpa kesaksian Dua belas rasul (The Twelve),
kita dibiarkan meraba-raba dalam kegelapan tentang Yesus. Jangan meremehkan
posisi dan hak istimewa mereka. Sebelum kebangkitan-Nya, Yesus menyatakan
kepada mereka, “Tetapi berbahagialah matamu karena melihat dan telingamu karena
mendengar. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya banyak nabi dan orang benar
ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar
apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya”
(Matius 13:16-17).
Fellowship
(persekutuan) ----- Mutual love (lepas dari ego)
/ \
True
love Sincerity (ketulusan) ---
Joy (sukacita)
Ayat 4
·
Siapa
yang dimaksud “kami” dalam kata-kata “kami tuliskan?” Bandingkan “kutuliskan”
(1 Yohanes 2:1) dan “Aku menulis” (1
Yohanes 2:21).
Pertama, dalam 1 Yohanes 1:1-3 dan 5
---“Kami” adalah para rasul yang melihat, mendengar, raba.
Kedua, dalam ayat 4 ---“Kami” disini
berarti Yohanes mengatasnamakan rasul-rasul yang lain.
Dalam ayat 6-10 ---“Kami” adalah
termasuk kita.
·
Apa
yang dimaksud “sukacita kami”?
KJV &NKJV -- Your joy
ESV --
Our joy
NASB --
Our joy
NIV --
Our joy
NLT --
You may fully share our joy
Untuk
saat ini, kita diingatkan bahwa inkarnasi adalah fondasi keselamatan kita.
Bersukacitalah karena itu! Kita juga diingatkan bahwa seperti yang dirangkum
Hilary dari Arles: “Kepenuhan sukacita datang ketika kita bersekutu dengan para
rasul, serta dengan Bapa, Putra dan Roh Kudus”.
Marilah kita juga bersukacita karena
kita terus hidup dan berbagi iman kerasulan kita (Our apostolic faith).
Ayat 5
Allah
adalah terang
Dalam Perjanjian Lama, ketika
merujuk kepada Tuhan, terang melambangkan komunikasi
(apa yang Tuhan ungkapkan) dan karakter (siapa
Tuhan).
“Tuhan
adalah terangku dan keselamatanku” (Mazmur 27:1).
“..Engkau
yang berpakaian keagungan dan semarak, yang berselimutkan terang seperti kain
(Mazmur
104:1-2).
Menariknya (dan signifikansi
Kristologis) gambaran Perjanjian Lama ini digunakan dalam Perjanjian Baru oleh
dan untuk Yesus.
Misalnya, Yesus mengumumkan, “Akulah
terang dunia” (Yohanes 8:12). “Selama Aku di dalam dunia, Akulah terang dunia”
(Yohanes 9:5). Dia juga mengatakan, “Aku telah datang ke dalam dunia sebagai
terang, supaya setiap orang yang percaya kepada-Ku, jangan tinggal di dalam
kegelapan”
(Yohanes 12:46).
Simeon menggambarkan misi Yesus
sebagai “terang yang menjadi penyataan” (Lukas 2:32).
Paulus berbicara tentang Tuhan yang
telah bangkit dan dimuliakan sebagai “Penguasa yang satu-satunya dan yang penuh
bahagia, Raja di atas segala raja dan Tuan di atas segala tuan. Dialah
satu-satunya yang tidak takluk kepada maut, bersemayam dalam terang yang tak
terhampiri” (1Timotius 6:15-16).
Mungkin terang terbesar menunjukkan
tentang Yesus adalah transfigurasi-Nya, ketika wajah-Nya “bercahaya seperti
matahari” dan pakaian-Nya menjadi “putih bersinar seperti terang” (Mat. 17:2).
Bagi
Yohanes , Allah adalah “terang” (1 Yohanes 1:5) dan “kasih” (1 Yohanes 4:16)
Penting bahwa terang (“Law”) datang
sebelum kasih (“Grace”).
Tuhan adala kudus (Dia adalah
terang) menunjukkan ketidakkudusan kita (kita ternoda hitam oleh dosa) dan
dengan demikian kebutuhan akan Kristus yang berinkarnasi dan disalibkan untuk
membasuh kita dalam tubuh kudus-Nya. (Law and Grace).
Kita
sebagai orang percaya harus hidup di dalam terang Kristus dan merefleksikan
terang yang bersumber dari-Nya kepada sesama kita “supaya mereka melihat
perbuatan kita yang baik dan memuliakan Bapa kita yang di sorga” (Matius 5:15-17). Roof off, walls down.
Note:
Diogenes menjadi terkenal karena aksi filosofisnya, seperti membawa lampu pada
pada
siang hari, mengaku mencari pria yang jujur.
Dalam Perjanjian Lama; Allah
–Transedensi (Transcendent)
|
- Imanensi (Immanent) --------Tabut
Perjanjian
Dalam Perjanjian Baru : Yesus yang
berinkarnasi menggenapi Tabut Perjanjian sebagai Imanensi Allah (God with us =
Immanuel), inilah yang dimaksud Firman hidup dealam 1Yohanes.
Allah Bapa
| “Tidak
seorang pun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak tunggal Allah, yang ada
| dipangkuan
Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya” (Yohanes 1:18).
Alla Anak
“Inilah berita, yang telah kami
dengar dari Dia, dan kami sampaikan kepada kamu” (ayat 5).
Ayat 6 (-) Jika
kita katakan Kita berdusta
dan kita tidak melakukan kebenaran
Ayat 7 (+) Jika
kita hidup Darah Yesus menyucikan kita dari pada segala
dosa
Ayat 8 (-) Jika
kita berkata Kita menipu
diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada
di
dalam kita
Ayat 9 (+) Jika
kita mengaku (Tuhan) menyucikan kita dari segala
kejahatan
Ayat 10 (-) Jika
kita berkata Kita membuat
Dia (Tuhan) jadi pendusta (tidak benar)
Decroly Sakul - Mei 2021
Tidak ada komentar:
Posting Komentar