Arsip Blog

Kamis, 31 Maret 2022

COVENANT OF GOD (LANJUTAN)

                                                

 

Mengapa Pekerjaan Covenant Of God Begitu Penting Bagi Pemikiran Kristen?

                Pertama, jika Tuhan dengan penuh belas kasihan merendahkan diri untuk menyatakan diri-Nya kepada kita melalui suatu covenant, maka kita tidak dapat mengenal Dia dengan benar jika kita mengabaikan sarana ekspresi pilihan-Nya. Kristus menyatakan bahwa, “Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus” (Yohanes 17:3). Jika kita mengabaikan cara Tuhan berhubungan dengan kita, kita melakukannya dengan resiko sendiri:  “My people are destroyed for lack of knowledge” (Hosea 64:6) = (Umat-Ku binasa karena tidak mengenal Allah, LAI).

                Kedua, Sebagai orang percaya new covenant, Allah telah menugaskan umat-Nya untuk mewartakan, mengajar, dan membela injil-Nya;  karena para penulis Perjanjian Baru  mengidentifikasi injil Kristus dengan janji-janji covenant Allah sebagai berikut;

·         Galatia 3:8, “Dan Kitab Suci, yang sebelumnya mengetahui, bahwa Allah membenarkan orang-orang bukan Yahudi oleh karena iman, telah terlebih dahulu memberitakan injil kepada Abraham: “OLehmu segala bangsa akan diberkati”.

·         Ibrani 4:2, “Karena kepada kita diberitakan juga kabar kesukaan sama seperti kepada mereka, tetapi firman pemberitaan itu tidak berguna bagi mereka, karena tidak bertumbuh bersama-sama oleh iman dengan mereka yang mendengarnya”.

·         Roma 1:1-2, “Dari Paulus, hamba Kristus Yesus, yang dipanggil menjadi rasul dan dikuduskan untuk memberitakan injil Allah. Injil itu telah dijanjikan-Nya sebelumnya dengan perantaraan nabi-nabi-Nya dalam kitab-kitab suci.”

Jadi jika kita gagal mengenali injil sebagai pekerjaan covenant of God, kita tidak dapat dengan setia mewartakan, mengajar, atau membela injil.

                Ketiga, jika kita gagal menghargai covenant, maka kita tidak dapat memahami Kitab Suci dengan benar. Jika segala sesuatu dalam Kitab Suci begitu rumit terkait dengan pekerjaan covenant of God, maka kita tidak dapat memahami dengan baik sejarah, puisi, hukum, nubuat, dan doktrin Kitab Suci terlepas dari dasar covenantnya. New Covenant tidak menggambarkan dirinya sebagai suatu periode baru yang tak berhubungan dalam sejarah, sepenuhnya terpisah dari Old Covenant, seperti yang disarankan oleh dispensasionalisme modern, evangelikalisme popular, dan Lutheranisme. Sebaliknya, seperti yang akan kita lihat, pesan New Covenant adalah hasil yang berkelanjutan dan progresif dari janji-janji Old Covenant. Tuhan mengungkapkan satu pekerjaan terus menerus dalam Kitab Suci, bukan dua atau tujuh. Melewatkan covenant berarti melewatkan Kitab Suci.

                Keempat, Dengan memeluk covenant Tuhan dengan benar, kita akan bertumbuh dalam keyakinan, ketabahan, keberanian, rasa syukur, dan takut akan Tuhan. Kesetiaan kita tidak dapat berbuat banyak selain bertumbuh sewaktu kita mengenali dan memeluk Dia sebagai Tuhan covenant kita. Dan dengan mengenali keunikan dan keterkaitan yang mendalam dari covenant dari Kejadian sampai Wahyu, kita dapat lebih menghargai pentingnya pembelaan dari pekerjaan yang luar biasa seperti itu.

                Maka, dalam segala hal, covenant itu penting. Tanpanya, kita tidak dapat mengenal Tuhan dengan benar, meemahami Kitab Suci, mewartakan injil, atau menjalani kehidupan Kristen.

 

Tentang Apakah Pekerjaan Covenant Of God itu?

                Teologi covenant berfokus, sebagian, pada sejarah – sejarah pekerjaan Allah dan keselamatan , yang kemudian dikenal sebagai sejarah penebusan (redemptive history). Tapi tidak memberitahu kita cukup. Apa pandangan khusus tentang sejarah penebusan yang tercakup dalam pekerjaan covenant Alkitab?

                Teologi covenant menyatakan bahwa Allah telah mengatur sejarah penebusan (redemptive history) dalam istilah covenant dan promise, atau seperti yang dinyatakan rasul Paulus “the covenant of promise (Efesus 2:12).

 

Perjanjian Abraham/Abramic Covenant

·         Dalam perjanjian ini Allah mempersiapkan suatu umat perjanjian melalui Abraham.

Kejadian 17:7-8, “Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau serta keturunanmu turun- temurun menjadi perjanjian yang kekal, supaya Aku menjadi Allahmu dan Allah keturunanmu. Kepadamu dan kepada keturunanmu akan Kuberikan negeri ini yang kaudiami sebagai orang asing, yakni seluruh tanah Kanaan akan Kuberikan menjadi milikmu untuk selama-lamanya; dan Aku akan menjadi Allah mereka.”

·         Perjanjian ini ditandai dengan sunat

Inilah perjanjian-Ku, yang harus kamu pegang, perjanjian antara Aku dan kamu serta keturunanmu, yaitu setiap laki-laki diantara kamu harus disunat; haruslah dikerat kulit

khatanmu dan itulah akan menjadi tanda perjanjian antara Aku dan kamu.”

 

Perjanjian Musa/Mosaic Covenant

·         Perjanjian Musa adalah perjanjian Allah dengan suatu bangsa yaitu Israel sebagai keturunan jasmani Abraham

Keluaran 2:24, “Allah mendengar mereka mengerang, lalu Ia mengingat kepada perjanjian-Nyadengan Abraham, Ishak dan Yakub.”

Keluaran 3:6, “Lagi Ia berfirman: “Akulah Allah ayahmu, Allah Abraham, Allah Ishak, dan Allah Yakub.” Lalu Musa menutupi mukanya, sebab ia takut memandang Allah.”

·         Inti perjanjian Musa

Keluaran 6:6, “Aku akan mengangkat kamu menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allahmu, supaya kamu mengetahui, bahwa Akulah, TUHAN, Allahmu, yang membebaskan kamu dari kerja paksa orang Mesir.’

Keluaran 19:5, “Jadi sekarang, jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan firman-Ku dan berpegang pada perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi harta kesayangan-Ku sendiri dari antara segala bangsa, sebab Akulah yang empunya seluruh bumi.”

·         Tanda perjanjian Musa adalah hukum Taurat (Torah/Law) àKeluaran 20

Keluaran 24:8, “Kemudian Musa mengambil darah itu dan menyiramkannya pada bangsa itu serta berkata: “Inilah darah perjanjian yang diadakan TUHAN dengan kamu, berdasarkan segala firman ini.”

 

Perjanjian Daud/Davidic Covenant

·         Perjanjian Daud adalah perjanjian Allah dengan Israel sebagai suatu kerajaan

Ulangan 17:14, “Apabila engkau telah masuk ke negeri yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, dan telah mendudukinya dan diam di sana, kemudian engkau berkata: Aku mau mengangkat raja atasku, seperti segala bangsa yang di sekelilingku.”

Mazmur 89:4, “Engkau telah berkata: “Telah Kuikat perjanjian dengan orang pilihan-Ku, Aku telah bersumpah kepada Daud, hamba-Ku: Untuk selama-lama-Nya Aku hendak menegakkan anak cucumu, dan membangun takhtamu turun-temurun.”

2 Samuel 7:11, “…”the LORD declares to you that the LORD will make you a house (ESV)

                House di sini dalam bahasa Ibrani bisa berarti suatu dinasti/kerajaan.

·         Tanda perjanjian Daud adalah kerajaan/takhta

2 Samuel 7:12, “Apabila umurmu sudah genap dan engkau telah mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyang mu, maka Aku akan membangkitkan keturunanmu yang kemudian, anak kandungmu, dan Aku akan mengokohkan kerajaannya.”

                Anak kandungmu: Ini bukan sekedar menunjuk kepada Salomo, tetapi ini nubuat tentang Kristus yang lahir sebagai keturunan Daud.

 

Perjanjian Baru/New Covenant

·         Sudah dinubuatkan dalam Yeremiah 31

Yeremia 31:31-32, “Sesungguhnya, akan datang waktunya, demikianlah firman TUHAN, Aku akan mengadakan perjanjian baru dengan kaum Israel dan kaum Yehuda, bukan seperti perjanjian yang telah Kuadakan dengan nenek moyang mereka pada waktu Aku memegang tangan mereka untuk membawa mereka keluar dari tanah Mesir; perjanjian-Ku itu telah mereka ingkari, meskipun Aku menjadi tuan yang berkuasa atas mereka, demikianlah firman TUHAN.

·         Kristus adalah puncak perjanjian sekaligus penggenap semua perjanjian dalam Perjanjian Lama/New Testament.

Matius 26:28, “Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa.”

                Banyak orang: Menunjuk bahwa perjanjian Allah sekarang  bukan hanya bagi orang Yahudi tetapi bagi semua bangsa.

Ibrani 8:6, “Tetapi sekarang Ia (Kristus) telah mendapat suatu pelayanan yang jauh lebih agung. Karena Ia menjadi Pengantara dari perjanjian yang lebih mulia, yang didasarkan atas janji yang lebih tinngi.”

 

                                                                KESIMPULAN

               

                                Alkitab bukan hanya sekedar buku sejarah (HISTORY),

                                                Tapi Alkitab adalah cerita-Nya Allah

                                                                   (HIS STORY)

 

 

Tidak ada komentar: