Arsip Blog

Kamis, 31 Maret 2022

DUA NATUR KRISTUS (HYPOSTATICAL UNION)

                                                                 

                                                                                (lanjutan Christology #2)

 

Apakah Bukti Bahwa Kristus Sungguh-sungguh Manusia?

1.       Pernyataan eksplisit bahwa Yesus adalah sama dengan manusia

Ibrani 2:14, “Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging, maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematian-Nya Ia memusnakan dia , yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut.”

Ibrani 4:15, “Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.”

1 Timotius 2:5, “Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus.”

2.       Yesus benar-benar menjadi daging

Yohanes 1:14, “Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.”

Roma 8:3, “Sebab apa yang tidak mungkin dilakukan hukum Taurat karena tak berdaya oleh daging, telah dilakukan oleh Allah. Dengan jalan mengutus Anak-Nya sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa, Ia telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging.”

3.       Yesus lahir dari seorang perempuan

Lukas 1:31, “Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus.”

Galatia 4:4, “Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat.”

Yesus Memiliki Keterbatasan Manusia

1.       Menjalani proses pertumbuhan

Lukas 2:40, 52, “Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya.

Dan Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia.”

Maupun ketaatan

Ibrani 5:8, “Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya.”

2.       Dia kelelahan

Yohanes 4:6, “Di situ terdapat sumur Yakub. Yesus sangat letih oleh perjalanan, karena itu Ia duduk di pinggir sumur itu. Hari kira-kira pukul dua belas.”

3.       Lapar

Matius 4:2, “Dan setelah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam, akhirnya laparlah Yesus.”

4.       Yesus memiliki pilihan manusia. Ia tidak tahu waktu kedatangan-Nya yang kedua kali

Markus 13:32, “Tetapi tentang hari atau saat itu tidak seorang pun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anak pun tidak, hanya Bapa saja.”

5.       Yesus memiliki perasaan manusia, misalnya takut dan sedih

Matius 26:38, “Lalu kata-Nya kepada mereka: “Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku.”

Yohanes 11:35, “Maka menangislah Yesus.”

Ibrani 5:7, “Dalam hidup-Nya sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut, dan karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan.”

6.       Orang-orang di sekitar-Nya, termasuk mereka yang menolak Dia, memahami Dia sebagai seorang manusia

Matius 13:55,57, “Bukankah Ia ini anak tukang kayu? Bukankah ibu-Nya bernama Maria dan saudara-saudara-Nya: Yakobus, Yusus, Simon dan Yudas?

Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada mereka; “Seorang nabi dihormati di mana-mana, kecuali di tempat asalnya sendiri dan di rumahnya.”

 

Dua Natur Kristus Dalam Keselamatan

A.      Mengapa Juruselamat Harus Allah Sejati?

Jika Yesus Kristus hanyalah manusia saja, penebusan sempurna tidak bisa diterapkan

1.       Manusia tidak dapat menebus sesamanya

Mazmur 49:8, “Tidak seorang pun dapat membebaskan dirinya, atau memberikan tebusan kepada Allah ganti nyawanya.”

2.       Kalaupun dianggap dapat menebus sesamanya, nilai penebusannya tidak akan memadai untuk banyak orang

3.       Alkitab berkali-kali menyatakan bahwa keselamatan berasal dari dan oleh Allah

Yunus 2:9, “Tetapi aku, dengan ucapan syukur akan kupersembahkan korban kepada-Mu; apa yang kunazarkan akan kubayar. Keselamatan adalah dari TUHAN.”

Sehingga sangat pantas dan niscaya apabila Juruselamat kita adalah Allah sendiri

Efesus 2:8-9, “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman, itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.”

4.       Keselamatan membutuhkan pengenalan tentang Allah yang benar

Yohanes 17:3, “Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.”

Karena itu hanya Anak Allah yang mampu menyatakan siapa Allah

Yohanes 1:18, “Tidak seorang pun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya.”

 

B.      Mengapa Juruselamat Juga Harus Manusia Sejati?

1.       Dia sebagai kepala perjanjian yang baru

1 Korintus 15:45,47, “Seperti ada tertulis: “Manusia pertama, Adam menjadi makhluk yang hidup”, tetapi Adam yang akhir menjadi roh yang menghidupkan.

Manusia pertama berasal dari debu tanah dan bersifat jasmani, manusia kedua berasal dari sorga.”

Kristus harus menjadi manusia supaya bisa mewakili manusia

Roma 5:18-19, “Sebab itu, sama seperti oleh satu pelanggaran semua orang beroleh penghukuman, demikian pula oleh satu perbuatan kebenaran semua orang beroleh pembenaran untuk hidup. Jadi sama seperti oleh ketidaktaatan satu orang semua orang telah menjadi orang berdosa, demikian pula oleh ketaatan satu orang semua orang menjadi orang benar.”

2.       Kristus harus menjadi manusia supaya bisa menebus manusia

Ibrani 2:16-17, “Sebab sesungguhnya, bukan malaikat-malaikat yang Ia kasihani, tetapi keturunan Abraham yang Ia kasihani. Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa.”

Karena darah binatang tidak dapat menebus manusia

Ibrani 10:4, “Sebab tidak mungkin darah lembu jantan atau darah domba jantan menghapus dosa.’

3.       Kemanusiaan Kristus membuat Dia bisa menjadi teladan yang pantas

1 Petrus 2:21, “Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristus pun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.”

Ibrani 12:2, “Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.”

Karena ketaatan-Nya melalui proses belajar

Ibrani 5:8, “Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya.”

4.       Hanya seorang Pribadi yang sungguh-sungguh manusia dan Allah yang dapat menjadi pengantara satu-satunya antara Allah dan manusia

1 Timotius 2:5, “Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus.”

5.       Karena kemanusiaan Kristus membuat Dia dapat memahami dan berempati dengan pencobaan dan penderitaan yang kita alami

Ibrani 2:18, “Sebab oleh karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai.”

6.       Kemanusiaan Kristus juga diperlukan agar Dia bisa mati (Allah tidak dapat mati) dan dibangkitkan dalam tubuh kemuliaan, sehingga tubuh kita pun dijamin akan dibangkitkan dengan diubah menjadi tubuh kemuliaan

1 Korintus 15:23,42-44, “tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya….

Demikian pula halnya dengan kebangkitan orang mati. Ditaburkan dalam kebinasaan, dibangkitkan dalam ketidakbinasaan. Ditaburkan dalam kehinaan, dibangkitkan dalam kemuliaan, ditaburkan dalam kelemahan, dibangkitkan dalam kekuatan. Yang ditabur adalah tubuh alamiah, yang dibangkitkan adalah tubuh rohaniah. Jika ada tubuh alamiah, maka ada pula tubuh rohaniah.”

 Decroly Sakul - Virginia

 

 

 

Tidak ada komentar: