(lanjutan
Christology #2)
Apakah Bukti Bahwa Kristus Sungguh-sungguh Manusia?
1.
Pernyataan eksplisit bahwa Yesus
adalah sama dengan manusia
Ibrani 2:14,
“Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging, maka Ia juga
menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya
oleh kematian-Nya Ia memusnakan dia , yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut.”
Ibrani 4:15,
“Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut
merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah
dicobai, hanya tidak berbuat dosa.”
1 Timotius 2:5,
“Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan
manusia, yaitu manusia Kristus Yesus.”
2.
Yesus benar-benar menjadi daging
Yohanes 1:14,
“Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah
melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak
Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.”
Roma 8:3,
“Sebab apa yang tidak mungkin dilakukan hukum Taurat karena tak berdaya oleh
daging, telah dilakukan oleh Allah. Dengan jalan mengutus Anak-Nya sendiri
dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa, Ia telah
menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging.”
3.
Yesus lahir dari seorang perempuan
Lukas 1:31,
“Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki
dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus.”
Galatia 4:4,
“Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari
seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat.”
Yesus Memiliki Keterbatasan Manusia
1.
Menjalani proses pertumbuhan
Lukas 2:40, 52,
“Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia
Allah ada pada-Nya.
Dan Yesus makin bertambah besar dan
bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia.”
Maupun ketaatan
Ibrani 5:8,
“Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang
telah diderita-Nya.”
2.
Dia kelelahan
Yohanes 4:6,
“Di situ terdapat sumur Yakub. Yesus sangat letih oleh perjalanan, karena itu
Ia duduk di pinggir sumur itu. Hari kira-kira pukul dua belas.”
3.
Lapar
Matius 4:2,
“Dan setelah berpuasa empat puluh hari dan empat puluh malam, akhirnya laparlah
Yesus.”
4.
Yesus memiliki pilihan manusia. Ia
tidak tahu waktu kedatangan-Nya yang kedua kali
Markus 13:32,
“Tetapi tentang hari atau saat itu tidak seorang pun yang tahu,
malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anak pun tidak, hanya Bapa saja.”
5.
Yesus memiliki perasaan manusia,
misalnya takut dan sedih
Matius 26:38, “Lalu kata-Nya kepada mereka: “Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati
rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku.”
Yohanes 11:35, “Maka menangislah Yesus.”
Ibrani 5:7, “Dalam hidup-Nya sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan doa dan
permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya
dari maut, dan karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan.”
6. Orang-orang di sekitar-Nya, termasuk mereka yang menolak Dia, memahami
Dia sebagai seorang manusia
Matius 13:55,57, “Bukankah Ia ini anak tukang kayu? Bukankah ibu-Nya bernama Maria dan
saudara-saudara-Nya: Yakobus, Yusus, Simon dan Yudas?
Lalu mereka kecewa dan menolak Dia.
Maka Yesus berkata kepada mereka; “Seorang nabi dihormati di mana-mana, kecuali
di tempat asalnya sendiri dan di rumahnya.”
Dua Natur Kristus Dalam Keselamatan
A.
Mengapa Juruselamat Harus Allah
Sejati?
Jika Yesus Kristus hanyalah manusia
saja, penebusan sempurna tidak bisa diterapkan
1. Manusia tidak dapat menebus sesamanya
Mazmur 49:8,
“Tidak seorang pun dapat membebaskan dirinya, atau memberikan tebusan kepada
Allah ganti nyawanya.”
2. Kalaupun dianggap dapat menebus sesamanya, nilai penebusannya tidak akan
memadai untuk banyak orang
3.
Alkitab berkali-kali menyatakan
bahwa keselamatan berasal dari dan oleh Allah
Yunus 2:9,
“Tetapi aku, dengan ucapan syukur akan kupersembahkan korban kepada-Mu; apa
yang kunazarkan akan kubayar. Keselamatan adalah dari TUHAN.”
Sehingga sangat pantas dan niscaya apabila Juruselamat kita adalah Allah
sendiri
Efesus 2:8-9,
“Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman, itu bukan hasil
usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang
yang memegahkan diri.”
4.
Keselamatan membutuhkan pengenalan
tentang Allah yang benar
Yohanes 17:3,
“Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya
Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.”
Karena itu hanya Anak Allah yang mampu menyatakan siapa Allah
Yohanes 1:18,
“Tidak seorang pun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang
ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya.”
B.
Mengapa Juruselamat Juga Harus
Manusia Sejati?
1.
Dia sebagai kepala perjanjian yang baru
1 Korintus 15:45,47, “Seperti ada tertulis: “Manusia pertama, Adam menjadi makhluk yang
hidup”, tetapi Adam yang akhir menjadi roh yang menghidupkan.
Manusia pertama berasal dari debu
tanah dan bersifat jasmani, manusia kedua berasal dari sorga.”
Kristus harus menjadi manusia supaya bisa mewakili manusia
Roma 5:18-19,
“Sebab itu, sama seperti oleh satu pelanggaran semua orang beroleh penghukuman,
demikian pula oleh satu perbuatan kebenaran semua orang beroleh pembenaran
untuk hidup. Jadi sama seperti oleh ketidaktaatan satu orang semua orang telah
menjadi orang berdosa, demikian pula oleh ketaatan satu orang semua orang
menjadi orang benar.”
2.
Kristus harus menjadi manusia supaya
bisa menebus manusia
Ibrani 2:16-17,
“Sebab sesungguhnya, bukan malaikat-malaikat yang Ia kasihani, tetapi keturunan
Abraham yang Ia kasihani. Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus
disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh
belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh
bangsa.”
Karena darah binatang tidak dapat menebus manusia
Ibrani 10:4,
“Sebab tidak mungkin darah lembu jantan atau darah domba jantan menghapus
dosa.’
3.
Kemanusiaan Kristus membuat Dia bisa
menjadi teladan yang pantas
1 Petrus 2:21,
“Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristus pun telah menderita untuk
kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.”
Ibrani 12:2,
“Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin
kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang
dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan
bagi dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah.”
Karena ketaatan-Nya melalui proses belajar
Ibrani 5:8,
“Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang
telah diderita-Nya.”
4. Hanya seorang Pribadi yang sungguh-sungguh manusia dan Allah yang dapat
menjadi pengantara satu-satunya antara Allah dan
manusia
1 Timotius 2:5,
“Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan
manusia, yaitu manusia Kristus Yesus.”
5. Karena kemanusiaan Kristus membuat Dia dapat memahami dan berempati
dengan pencobaan dan penderitaan yang kita alami
Ibrani 2:18,
“Sebab oleh karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat
menolong mereka yang dicobai.”
6. Kemanusiaan Kristus juga diperlukan agar Dia bisa mati (Allah tidak
dapat mati) dan dibangkitkan dalam tubuh kemuliaan, sehingga
tubuh kita pun dijamin akan dibangkitkan dengan diubah menjadi tubuh kemuliaan
1 Korintus 15:23,42-44, “tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus sebagai buah
sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya….
Demikian pula halnya dengan kebangkitan
orang mati. Ditaburkan dalam kebinasaan, dibangkitkan dalam ketidakbinasaan.
Ditaburkan dalam kehinaan, dibangkitkan dalam kemuliaan, ditaburkan dalam
kelemahan, dibangkitkan dalam kekuatan. Yang ditabur adalah tubuh alamiah, yang
dibangkitkan adalah tubuh rohaniah. Jika ada tubuh alamiah, maka ada pula tubuh
rohaniah.”
Decroly Sakul - Virginia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar