Arsip Blog

Kamis, 31 Maret 2022

THE PROVIDENCE OF GOD (PROVIDENSI ALLAH)

                                  

Apa itu providensi Allah?

                Providensi Allah: Pemerintahan, pemeliharaan, campurtangan, intervensi, pimpinan, topangan Allah terhadap dunia ciptaan-Nya.

Yohanes 5:17, “Tetapi Ia berkata kepada mereka: “Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Aku pun bekerja juga”.

 Beda Ketetapan Allah & Providensi Allah

Ketetapan Allah:                               Providensi Allah:

Dalam kekekalan              à           Dalam waktu/sejarah

(Blue print)                                         (Diwujudkan/realisasi)

 

Cara Allah Berprovidensi

                                                                Providensi Allah

                                                /                                                              \

Ordinary Providency                                                                                      Extra-Ordinary Providensi

Hukum Allah, dsb                                                                                                             Mujizat

 

Sifat Providensi Allah

1.       Meliputi alam semesta yang luas

Ayub 41:2, “Siapakah yang menghadapi Aku, yang Kubiarkan tetap selamat? Apa yang ada di seluruh kolong langit adalah kepunyaan-Ku”.

Mazmur 19:5, “….Ia memasang kemah di langit untuk matahari”.

2.       Meliputi mahluk hidup dalam dunia

Mazmur 104:14, “Engkau yang menumbuhkan rumput bagi hewan dan tumbuh-tumbuhan untuk diusahakan manusia”.

Matius 6:26, “Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?”

3.       Meliputi bangsa dan negara

Mazmur 22:29, “Sebab TUHANlah yang empunya kerajaan, Dialah yang memerintah atas bangsa-bansa”.

Ayub 12:23, “Dialah yang membuat bangsa-bangsa bertumbuh, lalu membinasakannya, dan memberbanyak bangsa-bangsa, lalu menghalau mereka”.

Roma 13:1, “Tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya, sebab tidak ada pemerintah, yang tidak berasal dari Allah; dan pemerintah-pemerintah yang ada, ditetapkan oleh Allah”.

4.       Jalan hidup manusia

Mazmur 139:16, “Mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satu pun dari padanya”.

Galatia 1:15, “Tetapi waktu Ia, yang telah memilih aku sejak kandungan ibuku dan memanggil aku oleh kasih karunian-Nya”.

Ayub 14:5, “Jikalau hari-harinya sudah pasti, dan jumlah bulannya sudah tentu pada-Mu, dan batas-batasnya sudah Kautetapkan, sehingga tidak dapat dilangkahinya”.

Kejadian 28:15, “Sesungguhnya Aku menyertai engkau dan Aku akan melindungi engkau pergi, dan Aku akan membawa engkau kembali ke negeri ini, sebab Aku tidak akan meninggalkan engkau, melainkan tetap melakukan apa yang Kujanjikan kepadamu”.

5.       Keberhasilan dan kegagalan hidup manusia

Mazmur 75:8, “Tetapi Allah adalah Hakim: direndahkan-Nya yang satu dan ditinggikan-Nya yang lain”.

Lukas 1:52, “Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya dan meninggikan orang-orang yang rendah”.

1 Samuel 16:1, “Berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: “Berapa lama lagi engkau berdukacita karena Saul? Bukankah ia telah Kutolak sebagai raja atas Israel? Isilah tabung tandukmu dengan minyak dan pergilah. Aku mengutus engkau kepada Isai, orang Betlehem itu, sebab di antara anak-anaknya telah Kupilih seorang raja bagi-Ku”.

6.       Hal-hal yang nampaknya remeh dan tidak penting

Matius 10:29-30, “Bukankah burung pipit dijual dua ekor seduit? Namun seekor pun dari padanya tidak akan jatuh ke bumi di luar kehendak Bapamu. Dan kamu, rambut kepalamu pun teerhitung semuanya.”

Amsal 16:33, “Undi dibuang di pangkuan, tetapi setiap keputusannya berasal dari pada TUHAN.”

7.       Pemeliharaan terhadap anak-Nya

Mazmur 5:13, “Sebab Engkaulah yang memberkati orang benar, ya TUHAN; Engkau memagari dia dengan anugerah-Mu seperti perisai.”

Mazmur 23:4, “Sekali pun aku berjalan dalam lembah kelelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.’

8.       Jawaban doa

2 Tawarikh 33;13, “Dan berdoa kepada-Nya. Maka TUHAN mengabulkan doanya, dan mendengarkan permohonannya. Ia membawanya kembali  ke Yerusalem dan memulihkan memulihkan kedudukannya sebagai raja. Dan Manasye mengakui bahwa TUHAN  itu Allah.”

Mazmur 65:3, “Engkau yang mendengarkan doa. Kepada-Mulah datang semua yang hidup.”

9.       Penghukuman Allah terhadap dosa dan kejahatan

Mazmur 11:6, “Ia menghujani orang-orang fasik dengan arang berapi dan belerang; angina yang menghanguskan, itulah isi piala mereka.”

10.   Allah bisa memakai kebodohan, kejahatan bahkan dosa untuk mendatangkan suatu kebaikan

Kejadian 50:20, “Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melalukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar.”

Hakim-Hakim 14:4, “Tetapi ayahnya dan ibunya tidak tahu bahwa hal itu dari pada TUHAN asalnya: sebab memang Simson harus mencari gara-gara terhadap orang Filistin. Karena pada masa itu orang Filistin menguasai orang Israel.’

2 Samuel 17:14, “Lalu berkatalah Absalom dan setiap orang Israel: “Nasihat Husai, orang Arki itu, lebih baik dari pada nasihat Ahitofel,” Sebab TUHAN telah memutuskan, bahwa nasihat Ahitofel yang baik itu digagalkan, dengan maksud supaya TUHAN mendatangkan celaka kepada Absalom.’

Yesaya 10:5, “Celakalah Asyur, yang menjadi cambuk murka-Ku dan yang menjadi tongkat amarah-Ku.”

 Hubungan Providensi Allah Dengan Dosa

1.       Allah mengijinkan dosa bukan dalam arti ethical atau moral tapi physical

·         Ethical/moral berarti Allah menyetujui dan membenarkan tindakan dosa tersebut

·         Physical berarti Allah tidak mencegah, tapi membiarkan, mengijinkan tindakan dosa tersebut.

2.       Allah mengijinkan dosa bukan berarti Ia pasif seolah-olah Allah tak mampu mencegah/frustrasi, melainkan semua terjadi dalam ketetapan dan providensi-Nya

 Apa Yang Kita Pelajari?

1.       Providensi mengajarkan tidak ada hal yang terlalu remeh sehingga Allah mengabaikannya dan tidak ada hal yang terlalu besar sehingga Allah tidak sanggup

2.       Manusia bukan pusat alam semesta. Providensi mengajarkan betapa kecil dan lemah serta rapuhnya manusia

3.       Providensi mengajarkan kita untuk merendahkan diri dan bergantung sepenuhnya kepada Allah.

   Decroly Sakul - Virginia Des 2021

 

 

 

Tidak ada komentar: