Oleh
Dikutip dari Millis GPIB Martin Luther DKI Jakarta (Julius C Rumpak)
I. Pengantar.
I. Pengantar.
Kita sekarang memasuki
tahun 2013.Bilangan 1, ke 100, ke 500, ke 1000, ke 1500, ke 2000, ke 2013
disebut tarikh. Dinamakan Tarikh Masehi, dalam bahasa Latin Anno Domini,
disingkat AD. Asal-usulnya?
II. Dari Kalender ‘Kafir’ Romawi.
Awalnya kalender mereka berdasarkan bulan,
seperti kalender orang Yahudi dan orang Islam sekarang. Nama-nama bulan dimulai
Maret, sebagai berikut:
Nama Bulan diabadikan kepada/menghormati catatan
Nama Bulan diabadikan kepada/menghormati catatan
1.
Martius
Dewa Mars (Dewa Perang) Mars, Nama Planet Mars
2.
Aprilis
. Bulan Pemekaran. Bila Bumi telah terbuka dari saljut dan memekarkan tumbuhan
dan buah-buahan
Musim Semi, Belanda Lente
Inggris Spring
3.
Maius.
Bulan Mahadewa. Nama Planet Yupiter
4.
Junius.
Bulan Juni, Salah satu suku Romawi
5.
Quintilis.
Bulan Kelima. Quint=5 Jadi Julius (lihat penjelasan No IV)
6.
Sextilis.
Bulan keenam. Heksa 6. Inggris Six. Jadi Agustus (lihat penjelasan V)
7.
September.
Bulan ketujuh. Septa =7, Sapta = 7
8.
October.
Bulan kedelapan. Octa = 8. Asta = 8.
9.
November.
Bulan kesembilan. Prancis neuf = 9, Nawa = 9
10.
December.
Bulan kesepuluh. Desi = 10, Dasa = 10
11.
Januarius.
Bulan Dewa Janus. Dewa paling purba
12.
Februarius.
Bulan Februa, bulan penyucian. Orang Hindu India mandi suci di S. Gangga
(Berdasarkan asal kata ini seharusnya
Februari bukan Pebruari –Jeb)
13.
Mercedonius.
Bulan Pelengkap. Agar tahun 365 hari.
III.
Rumit.
Karena tidak mengikuti
peredaan matahari, jadi rumit, Tambah sana-sini, interkalasi, kalau perlu,
sisipkan bulan ketigabelas, Mercedonius itu.
Para pengatur kalender
harus hati-hati, tetapi tetap rumit. Sudah begitu ketinggalan, maka pada
tanggal 6 Maret 153 Seb. Masehi, bulan Januarius dijadikan bulan pertama,
melompat kira-kira 60 hari.
IV. Beralih ke
Kalender Matahari.
Waktu Gaius Julius
Caesarmenaklukkan Mesir, ia bermukim beberapa lama di sana, bahkan kawin dengan
Ratu Mesir, Cleopatra VII yang berdarah Yunani.
Disitu ia menyelidiki
kalender Mesir, terkesan, cocok dengan musim.
Sekembalinya di Roma, ia minta Sosigenes, seorang ahli asal Yunani, untuk menyelidiki bagaimana caranya mengganti kalender bulan jadi kalender matahari seperti di Mesir. Sosigenesmenganjurkan bahwa untuk mengganti sistem kalender, tahun 46 SM harus ditambah 80 hari jadi 445 hari, agar 1 Januari 45 SM sudah cocok dengan kalender matahari.
Sekembalinya di Roma, ia minta Sosigenes, seorang ahli asal Yunani, untuk menyelidiki bagaimana caranya mengganti kalender bulan jadi kalender matahari seperti di Mesir. Sosigenesmenganjurkan bahwa untuk mengganti sistem kalender, tahun 46 SM harus ditambah 80 hari jadi 445 hari, agar 1 Januari 45 SM sudah cocok dengan kalender matahari.
Tiap 4 tahun ada tahun
kabisat, 366 hari yakni 29 Februari..
Kalender itu mulai berlaku 1 Januari 45 SM.
Untuk menghargai jasa reformasi ini, maka bulan Quintilis diganti
namanya jadi Julius, kita warisi dari Belanda
sebagai bulan Juli.
Gaius Julius Caesar dibunuh oleh lawan politiknya pada 15 Maret 44 SM dan diganti oleh anak angkatnya, Gaius Julius Octavianus, yang dalam PB disebut Kaisar Agustus, yang mengadakan sensus menjelang kelahiran Yesus.
Gaius Julius Caesar dibunuh oleh lawan politiknya pada 15 Maret 44 SM dan diganti oleh anak angkatnya, Gaius Julius Octavianus, yang dalam PB disebut Kaisar Agustus, yang mengadakan sensus menjelang kelahiran Yesus.
V. Melenceng Lagi.
Sesudah Gaius Julius Caesar, para
imam pengatur hari-hari pesta raya, mengubah aturan tahun kabisat, jadi tiap
tiga tahun. Mengapa harus tunggu empat tahun baru ada pesta? Buat saja tiap
tiga tahun. Maka kalender mulai melenceng lagi, kelebihan. Karena itu Gaius
Julius Octavianusmengadakan koreksi, menghilangkan tahun kabisat antara 8 Seb.
Masehi – 8 Ses. Masehi (16 tahun, jadi hilang 4 hari kabisat). Sebagai
penghargaan untuk koreksi itu, bulan Sextilis diganti jadi Augustus dengan 31 hari
yang juga kita namakan Agustus.
VI. Penentuan Minggu Tujuh Hari.
Kaisar Konstantin I Agung,
Kaisar Roma pertama yang dibaptis dalam tahun 312 Masehi, menetapkan satuan
waktu, minggu, dengan 7 hari dalam tahun 321 Masehi. Hari pertama dikhususkan
jadi hari beribadah umat Kristen, bukan lagi Hari Sabat, yang benar atau salah,
kita ikuti sampai sekarang: Minggu, Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu
(Sabat). Ingat Matius 5:18!!
VII. Penentuan
Hari Natal.
Orang-orang Romawi kuno
belum tahu bahwa bumi itu berputar mengelilingi sumbunya (rotasi) selama 24
jam, mengelilingi matahari (revolusi) dalam setahun dengan kemiringan sumbu 23½
derajat pada bidang edarnya, yang menyebabkan musim. Di kala matahari seperti
jauh di selatan Roma, GLS 23½o, mereka khawatir, matahari itu tidak akan
kembali ke utara. Namun kembali juga, paling jelas kelihatan mulai 23 Desember.
Tanggal 23-25 Desember bernama Saturnalia dan dirayakan dengan
meriah.
Dalam tahun 354 Masehi, Paus Liberiusmenetapkan 25 Desember sebagai Hari Natal, yang kita ikuti sampai sekarang. Maka tradisi memasuki agama. [Berbeda dengan orang Kristen Koptik di Mesir yang merayakannya pada tiap 6 Januari, yang kita sebut Hari Epifania].
Dalam tahun 354 Masehi, Paus Liberiusmenetapkan 25 Desember sebagai Hari Natal, yang kita ikuti sampai sekarang. Maka tradisi memasuki agama. [Berbeda dengan orang Kristen Koptik di Mesir yang merayakannya pada tiap 6 Januari, yang kita sebut Hari Epifania].
VIII. Penentuan Tarikh Masehi.
Kemudian ada seorang ahli
alkitab Roma, Dionysius Exiguus mengadakan perhitungan dan dalam tahun 532
Masehi menyatakan bahwa Yesus lahir dalam tahun 1 Masehi yang sama dengan 753
Tarikh Romawi.
Maka dengan penetapan itu juga, diadakanlah hitung ulang tahun-tahun penting. Antara lain, Herodes Agung I meninggal tahun 4 Seb. Masehi. Ia memerintahkan membunuh semua anak laki-laki di Betlehem yang berumur 2 tahun atau kurang. Jadi Yesus lahir antara tahun 6 – 4 Seb. Masehi, bukan tahun 1.
Maka dengan penetapan itu juga, diadakanlah hitung ulang tahun-tahun penting. Antara lain, Herodes Agung I meninggal tahun 4 Seb. Masehi. Ia memerintahkan membunuh semua anak laki-laki di Betlehem yang berumur 2 tahun atau kurang. Jadi Yesus lahir antara tahun 6 – 4 Seb. Masehi, bukan tahun 1.
IX. Demi Mudahnya.
Lambat Laun, Kelebihan. Kalender itu dinamakan
Kalender Julius, yaitu 1 tahun dianggap 365 hari 6 jam, tapi demi mudahnya 3
tahun dengan 365 hari, tiap 4 tahun harus ditebus jadi 366, tahun kabisat, ada
29 Februari. >Dengan penelitian yang lebih saksama jauh kemudian,
diketahui bahwa lamanya bumi mengitari matahari ialah 365 hari, 5 jam, 48
menit, 46 detik. Jadi tiap tahun kelebihan 11 menit 14 detik, atau 674 detik.
Walau tampaknya sedikit per tahun, namun tahun demi tahun, abad demi abad akan
banyak. Jadi dalam berapa tahun hitungan itu lebih 1 hari atau 24 jam x 60
menit x 60 detik = 86.400 detik? Bagi saja 86.400 dengan 674, maka kita dapat
128,1899tahun. Nah, dari 45 Seb. Masehi sampai 1580 Masehi, atau 1.625 tahun,
sudah berapa hari?
X. Reformasi Lagi.
Adalah Paus Gregorius
XIII(Paus 1572-1585) yang menaruh perhatian atas kelebihan ini. Karena dari
Vatikan ia lihat, posisi matahari agak ketinggalan dari tanggal. Ia meminta
bantuan dua ahli, Christopher Clavius, ahli matematika dan Luigi Lilio
Ghiraldi, astronom dan ahli fisika, untuk meninjau kembali kalender yang
dipakai sejak Gaius Julius Caesar ke Gaius Julius Octavianus (Kaisar
Agustus),1.600 tahun lebih.
Hasil perhitungan mereka mengagetkan. Tanggal kecepatan 10 hari dibandingkan dengan posisi bumi terhadap matahari. Karena itu harus dikoreksi dengan cara mengurangi tanggal. Maka Paus Gregorius XIIImenetapkan dalam tahun 1582 agar kalender dilompatkan dari 4 Oktober langsung ke 15 Oktober 1582. Aneh. Jadi tidak ada sejarah pada 5 sampai dengan 14 Oktober 1582. Tidak ada kebaktian menyembah Tuhan selama itu. Atau Tuhan seolah “dihilangkan” selama itu!
Hasil perhitungan mereka mengagetkan. Tanggal kecepatan 10 hari dibandingkan dengan posisi bumi terhadap matahari. Karena itu harus dikoreksi dengan cara mengurangi tanggal. Maka Paus Gregorius XIIImenetapkan dalam tahun 1582 agar kalender dilompatkan dari 4 Oktober langsung ke 15 Oktober 1582. Aneh. Jadi tidak ada sejarah pada 5 sampai dengan 14 Oktober 1582. Tidak ada kebaktian menyembah Tuhan selama itu. Atau Tuhan seolah “dihilangkan” selama itu!
XI.Penerapan Penetapan Paus Gregorius XIII.
Semua negara Katolik
mengikuti Penetapan Paus Gregorius XIII itu. Tetapi negara-negara Protestan
baru jauh kemudian menyadari kelebihan tanggal dari posisi bumi terhadap
maahari.
XII. Negeri Belanda dan Indonesia.
Negeri Belanda menerima
reformasi itu baru dalam tahun 1700 (jadi 118 tahun kemudian) dengan
melompatkan tanggal 11 hari dari 18 Februari langsung ke 1 Maret 1700. Kita
tahu bahwa itu zamannya VOC di Indonesia. Maka tentu mereka sudah
menggunakannya di Indonesia, dilanjutkan oleh Pemerintah Hindia Belanda mulai 1
Januari 1800.
XIII. Indische Kerk, GPI, GPIB.
Dan kebaktian cara Protestan di Indonesia sudah mulai ada sejak 27
Februari 1605 di Ambon, yang berkembang jadi Indische Kerk,yang kemudian
menjelma jadi Gereja Protestan di Indonesia(GPI) , yang pada 31 Oktober 1948
resmi mengakui Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) sebagai Gereja
Mandiri.
XVI [Tarikh Hijriah,
Islam, dimulai dalam tahun 622 Masehi, sekarang 1434, mulai 15 November 2012].
Tetapi karena tahun mereka kuang 10 hari dari tahun kita, maka pada satu
waktu, mereka mengejar tahun kita dan bilangan tahun itu sama, kemudian mereka
bertambah 1 tiap 36 tahun.
---------- --------- --------- --------- --------- --------- --
---------- --------- --------- --------- --------- --------- --
Disadur lebih singkat dari tulisan saya (Julius C.
Rumpak ) di Belanda dengan Judul Onze Jaartelling yang terbit dalam
Caturwulanan BRUGGEBOUWER3eperio de 2011 (october-december 2011), nr. 155.
Caturwulanan ini adalah Media Komunikasi
para mantan anggota PJC di Indonesia yang harus pulang ke negeri Belanda waktu
sengketa Irian Barat..Mereka juga sudah Lanjut Usia dan mendirikan
Protestantsche Ouderen Club (POC),sama dengan PELKAT PERSEKUTUAN KAUM LANJUT
USIA (PKLU) GPIB.
Saya mulai menulis di BRUGGEBOUWER ini sejak Desember 2002, nr. 125, jadi sudah 10 tahun, Nomor terakhir, 158, jadi sudah 33 (tiga puluh tiga) tulisan saya tentang berbagai topik.
Tahun 1953 kami dirikan Persatuan Pemuda BETHEL Bogor (PPBB), cikal-bakal PELKAT GP “ZEBAOTH” Bogor. Disamping itu kami beberapa orang bergabung juga ke Jeugdig Opwaarts Streven (JOS)yang kemudian jadi PJC di Jemaat berbahasa Belanda waktu itu. Saya mudur dafi kegiatan Pemuda karena menikah Januari 1956. Jemaat berbahasa Indonesia mulai pindah ke gedung Gereja Besar tahun 1957, dan sekarang dinamakan “ZEBAOTH”. Jemaat GPIB “ZEBAOTH” disahkan oleh Majelis Sinode XVI mulai 3 Oktober 1995.
Bogor, 13 Desember 2012
Saya mulai menulis di BRUGGEBOUWER ini sejak Desember 2002, nr. 125, jadi sudah 10 tahun, Nomor terakhir, 158, jadi sudah 33 (tiga puluh tiga) tulisan saya tentang berbagai topik.
Tahun 1953 kami dirikan Persatuan Pemuda BETHEL Bogor (PPBB), cikal-bakal PELKAT GP “ZEBAOTH” Bogor. Disamping itu kami beberapa orang bergabung juga ke Jeugdig Opwaarts Streven (JOS)yang kemudian jadi PJC di Jemaat berbahasa Belanda waktu itu. Saya mudur dafi kegiatan Pemuda karena menikah Januari 1956. Jemaat berbahasa Indonesia mulai pindah ke gedung Gereja Besar tahun 1957, dan sekarang dinamakan “ZEBAOTH”. Jemaat GPIB “ZEBAOTH” disahkan oleh Majelis Sinode XVI mulai 3 Oktober 1995.
Bogor, 13 Desember 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar