Rangkuman Tulisan oleh Decroly Sakul (Virginia-USA 21 Januari 2014)
Bahan Renungan
I.
Latar
Belakang
Kadang
tuduhan sangat berat menimpa kita di saat kita justru sedang berjuang untuk
kepentingan banyak orang termasuk untuk kepentingan orang yang menuduh. Semakin
sakit bila yang menuduh berpikiran sempit sehingga hanya menerima informasi
sepihak.
Kadang
penderitaan begitu kuat mendera kita dan kita merasa seolah Tuhan membiarkan. Kondisi sekitar kadang membawa kita pada rasa putus asa dan kehilangan pengharapan.
II.
Garis
Besar (outline) Khotbah Dr David
Jeremiah
Apa Yang Anda Takutkan
(Baca Mazmur 37:1-40)
“Jangan
marah karena orang yang berbuat jahat,
Jangan iri hati kepada orang yang
berbuat curang” Maz 37:1
1.
Putuskan
untuk percaya kepada Tuhan.
Mazmur 37:3 Percayalah kepada
Tuhan....
Mazmur 37:5 ....Percayalah
kepada-Nya,..........
Mazmur 37:25...tetapi tidak
pernah kulihat orang benar ditinggalkan,......
Lihat juga Filipi 4:19 dan II
Korintus 9:8
2.
Lakukan
hal-hal yang memuliakan Tuhan
Mazmur 37:3 ...Lakukanlah yang
baik....
Lihat juga Efesus 2:10 dan II
Timotius 3: 17
3.
Berlakulah
Setia
Mazmur 37:3...berlakulah setia
Dalam Mazmur 37:3 terdapat
tiga prinsip
-
Percaya
kepada Tuhan
-
Lakukanlah
yang baik
-
Berlakulah
setia
4.
Bergembiralah
karena Tuhan
Mazmur 37:4 dan bergembiralah
karena Tuhan,.....
5.
Baktikan
hidupmu kepada Tuhan
Mazmur 37:5 Serahkanlah
hidupmu kepada Tuhan.....
6.
Serahkan
kekuatiranmu kepada Tuhan
Mazmur 37:7 Berdiam dirilah di
hadapan Tuhan....
Lihat juga II Petrus 1:7
7.
Latihlah
dirimu untuk menantikan Tuhan
Mazmur 37:7...dan nantikanlah Dia
III.
Kutipan
dari buku the ABC’s of Wisdom oleh Ray
Pritchard
(Sedikit dimodifikasi)
Seorang Murid
Waktu-waktu yang sulit memberikan kita beberapa pelajaran
yang sangat penting untuk pertumbuhan spiritual. Ketika waktu sulit datang
jadilah seorang murid bukan seorang korban.
*Seorang korban
mengatakan, “Mengapa ini terjadi pada saya?”
Seorang murid mengatakan, “Apa yang dapat
dipelajari dari ini?”
*Seorang korban percaya waktu sulit
menimpanya disebabkan karena Tuhan sedang
mencoba menghukumnya.
Seorang murid mengatakan, bahwa
Tuhan mengizinkan waktu sulit guna menolongnya
Bertumbuh.
*Seorang korban lebih suka mengeluh daripada mencari sebuah solusi.
Seorang murid tidak mempunyai waktu untuk mengeluh karena ia sibuk
berbua terbaik dari
situasinya.
situasinya.
*Seorang korban memohon kepada Tuhan
untuk menyingkirkan semua problem Kehidupan
agar dia bisa bahagia.
agar dia bisa bahagia.
Seorang murid telah belajar melalui problem-problem kehidupan dimana
Tuhan
Sendirilah adalah
sumber dari semua kebahagiaan yang benar.
*Seorang korban kawatir tentang apa yang orang lain pikirkan tentang dia
Seorang murid mengerti
bahwa hanya satu hal yang menjadi persoalan yaitu apa yang Tuhan
pikirkan tentang dia.
pikirkan tentang dia.
Banyak hal terjadi pada kita diluar
kendali kita. Dalam keadaan seperti itu, kita semua adalah korban dari
situasi-situasi yang tidak diharapkan. Sayangnya, beberapa orang tidak pernah
bangkit dan keluar dari keadaan sebagai korban. Tetapi seharusnya itu tidak
menjadi seperti demikian. Kita mempunyai kesempatan memilih cara untuk menjawab
hal –hal yang terjadi pada kita. Memang
kita tidak dapat mengontrol setiap keadaan yang membuat kita sengsara, tetapi
kita bisa mengontrol bagaimana kita menjawabnya. Dengan anugerah Tuhan kita
bisa memutuskan untuk menjadi murid, bukannya korban pada saat kita menghadapi
cobaan-cobaan kehidupan.
Banyak dari kita telah tertipu dengan
mempercayai paradigma dunia yang mengatakan bahwa kesengsaraan itu jelek dan
memalukan. Oleh karena itu harus dihindarkan atau dihilangkan kapan saja. Itu
sebabnya kita sering menjadi korban.
Kita sebagai murid Kristus percaya bahwa
“Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan...(Roma
8:28)
IV.
Garis
Besar (Outline) Khotbah dari Dr David
Jeremiah
Apa yang Anda Takutkan
Bahaya:
Ketakutan akan Kesulitan Besar
(Markus 4:35-41)
1.
Kemungkinan
adanya badai kesulitan dalam kehidupan kita.
Markus
4:35-37...
Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat dan
ombak menyebur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan
air.
2.
Paradoks
dari badai kesulitan dalam kehidupan kita
Acap kali kita
berada di dalam badai kesuitan bukan karena kita telah tidak taat kepada Tuhan,
melainkan kita sedang mentaati Tuhan. Badai kesulitan tidak selalu sebagai
hukuman (tegoran dengan kasih) karena kurang ketaatan, kadang-kadang justru
sebagai hasil dari ketaatan.
3.
Hadirnya
badai di dalam kehidupan kita
Markus 4:38....”Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?”
4.
Kedamaian
dalam badai kehidupan
Markus 4:39...”Diam! Tenanglah!” Lalu angin itu
reda dan danau itu
menjadi teduh sekali.
5.
Tujuan
dari badai kesulitan dalam kehidupan kita
Mazmur 119:67
Sebelum aku tertindas, aku menyimpang tetapi sekarang
aku berpegang
pada janji-Mu
Mazmur 119:71
Bahwa aku tertindas itu baik bagiku, supaya aku belajar
Ketetapan-ketetapan –Mu
Kesulitan tidak membuat kita jadi korban, melainkan justru kesulitan
membuat kita bertumbuh secara spiritual.
6.
Hasil
dari badai kesulitan dalam kehidupan kita
Makus 4:40-41 Lalu Ia berkata kepada mereka: “Mengapa
kamu begitu taku?”
Mengapa kamu tidak percaya?
Mereka menjadi sangat takut dan berkata
seorang kepada yang lain;
“Siapakah gerangan orang ini, sehingga
angin dan danaupun taat kepada-Nya?”
Percaya menemukan keyakinan, tidak percaya menemukan ketakutan
7.
Janji-janji
untuk yang mengalami badai kesulitan
A.
Firman
Tuhan menjamin kita akan melewati badai dengan selamat.
Markus 4:35 dan
5:1
o
....Yesus
berkata kepada mereka: “Marilah kita bertolak ke seberang.”
o
Lalu
sampailah mereka di seberang danau, .....
B.
Firman
Tuhan memperingati kita untuk mengharapkan badai
Yacobus 1: 2
o
Saudara-saudaraku,
anggaplah sebagai suatu kebahagian, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai
pencobaan.
I Petrus 4:
12-13
o
Saudara-saudara
yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu
sebagai ujian, seolah –olah ada sesuatu luar biasa terjadi atas kamu
o
Sebaliknya,
bersukacitalah,.......
C.
Firman
Tuhan mengatakan bahwa Penyelamat ada bersama kita di dalam perahu kehidupan.
Ibrani 13:5
Matius 28:20
Lebih baik kita
berada di tengah-tengah badai kesulitan bersama Tuhan Yesus daripada kita
berada dalam situasi aman sentosa tanpa Tuhan Yesus
D.
Firman
Tuhan mengegaskan bahwa Tuhan mengusir ketakutan.
Mazmur 56:4
-
Waktu
aku takut
aku ini percaya
kepada-Mu
Yesaya 12: 2
-
Sungguh,
Allah itu keselamatanku;
aku percaya
dengan tidak gemetar (takut)
V.
Renungan
harian dari buku Walk with God oleh Chris
Tiegreen
Menolak untuk Melarikan Diri
Mazmur 55: 5-9, 17-19
Daud adalah
seorang yang berkenan di hati Allah, dan seorang raja yang besar serta diurapi.
Tetapi di dalam banyak hal, dia persis seperti kita. Mazmur 55 adalah sebuah
contoh, ketika tekanan muncul, satu-satunya keinginan Daud adalah melarikan
diri.
Kita semua
mempunyai dorongan-dorongan seperti itu. Ketika hidup mendapatkan tekanan yang
hebat dan kesulitan-kesulitan nampaknya tidak memberikan jalan keluar,
satu-satunya keinginan kita adalah
keluar dari situasi itu. Setiap orang Kristen yang dipersiapkan oleh Allah dan
diuji sampai pada batas-batas kesanggupannya yang dapat dimengerti: Ada waktunya bila kita akan melakukan sesuatu
kalau Allah mau menyingkirkan kita dari ujian kita. Kita akan berdoa untuk
jelan keluarnya, tetapi Allah sering meninggalkan kita dikelilingi oleh masalah
sampai waktu-Nya tiba.
Allah tidak
menolak perasaan-perasan demikian. Ia yang menciptakan kita dan Ia tahu
kelemahan-kelemahan kita. Ia mengerti dorongan hati kita untuk melarikan diri
dari kesulitan-kesulitan apa saja yang kita hadapi. Tetapi Ia juga menuntut
akan daya tahan kita, karena itu akan mendatangkan hasil-hasil rohani yang tak
ada cara lain dapat menyelesaikannya. Dan tidak ada cara lain untuk belajar
daya tahan selain daripada memikulnya. Kita tidak dapat belajar tentang itu
hanya dalam prinsip atau dalam teori; hanya melalui penderitaan kita bisa
mengerti itu. Kita harus diletakkan dalam suatu posisi dimana kita harus
bersandar pada Allah kita dan belajar tentang jalan-jalan-Nya. Pengalaman adalah satu-satunya cara mengenal
Dia.
Kabar baik
buat mereka yang melewati ujian-ujian dan penderitaan yang berat yaitu sekali
dorongan hati untuk melarikan diri dipatahkan, Allah menyelamatkan. Ketika daya
tahan berhasil, Allah menghilangkan kesengsaraan yang kita pikul. Setiap ketakutan
dari ayat 5-9 diikuti oleh setiap berkat 17-19. Allah kita tidak meninggalkan kita dalam
kesulitan-kesulitan kita. Ia telah meletakkan kita disana untuk menemukan
persediaan-Nya. Ia tidak akan menahannya untuk jangka waktu tidak terbatas.
Akan ada suatu hari untuk pelepasan. Allahlah yang bertahta untuk
selama-lamanya bukan penderitaan. Kita tidak perlu lari. Kita hanya datang
kepada Allah yang bertahta di atas penderitaan kita.
Amin
Decroly Sakul
Tidak ada komentar:
Posting Komentar