Arsip Blog

Senin, 08 Agustus 2016

Sekolah Minggu

Satu malam anak kami berkomentar ketika kami tanya cerita apa di Sekolah Minggu tadi. Dia bilang biasa aja. Cerita sudah hafal. Cerita dari dulu sama saja. Mengenai inilah, mengenai itulah bosan. Dia bilang; ' perasaan dari dulu kok ceritanya itu diulang-ulang'. Nah lho....saya cuma bilang....berarti kamu kelakuan belum berubah...makanya cerita itu diulang-ulang karena moral ceritanya belum kami lakukan dalam hidup sehari-hari. Sementar dia terdiam. Tapi mungkin terdiam karena tidak ingin perpanjang percakapan.

Sebenarnya ini masalah serius. Tantangan buat Guru Sekolah Minggu. Harus ada metode yang dapat membuat mereka dapat mengerti makna dan ketokohan cerita Alkitab atau pembawaan Firman. Firman bukan sekedar pengetahuan tetapi berkuasa mengubah cara pandang dan sistem nilai mereka meskipun masih kanak-kanak.

Kenapa film kartun atau game lebih mempengaruhi karakter dan cara berkomunikasi mereka. Mau tidak mau selaku orang tua kami harus menonton apa yang mereka tonton, mengetahui game apa yang mereka suka supaya lebih mudah mengarahkan dan mudah berkomunikasi dengan bahasa yang mereka pahami.

Itu sebabnya mungkin Allah mau merendahkan diri  supaya manusia dapat DIRAIH oleh kasih-Nya

Menjadi guru sekolah minggu mau tidak mau harus punya kemampuan melebihi Pendeta Jemaat menurut saya. karena ANAK SEKOLAH MINGGU itu unik dan butuh perhatian lebih.

Bayangkan anak kelas IV bisa berkomentar bahwa jika Allah Maha Kuasa, kenapa tidak bikin semua orang baik saja. Kan gampang....jadi tidak perlu repot-repot mendidik orang mengajarkan orang jadi baik...... waduh bagaimana jelasinya...

Ketergantungan pada Allah adalah andalan orang tua dan otomatis harus belajar banyak dan minta hikmat agar bisa berhadapan dengan anak-anak yang telah dikaruniakan dalam kehidupan kita. Karena orang tua juga punya kewajiban mendidik anak-anak dengan segala kecakapan mereka yang patut kita imbangi.

Bayangkan kalau guru sekolah minggu tidak dipersiapkan dengan baik apa penejelasan mereka terhadap beragam pertanyaan kritis anak-anak di kelas.....

Tidak ada komentar: