Jika Abraham dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya (Yakobus 2:21),
mengapa di dalam kitab Roma Paulus mengatakan Abraham dibenarkan oleh iman.
Problem : Paulus dengan jelas mengajarkan bahwa kita
dibenarkan melalui iman dan bukan melalui
perbuatan (Roma 5:1). Paulus berkata, “Tetapi
kalau ada orang yang tidak bekerja, namun
percaya kepada Dia yang membenarkan orang
durhaka, imannya diperhitungkan menjadi
kebenaran” (Roma 4:5). “Pada waktu itu Dia
telah menyelamatkan kita, bukan karena per-
buatan baik yang telah kita lakukan, tetapi
karena rahmat-Nya” (Titus 3:5). “Sebab karena
kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman;
itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian
Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu; jangan
ada orang yang memegahkan diri” (Ef. 2:8-9).
Tetapi
Yakobus tampaknya dengan tegas
membantah hal ini dengan menyatakan,
“Manusia dibenarkan karena
perbuatan-perbuatannya dan bukan hanya karena iman”
(Yakobus 2:24), karena “iman tanpa
perbuatan-perbuatan adalah mati” (Yak. 2:26).
Memang,
sementara Paulus berkata Abraham dibenarkan oleh iman (Roma 4:1-4),
Yakobus menyatakan, “Bukankah Abraham, bapa
kita, dibenarkan karena perbuatan-per
buatannya” (Yakobus 2:21). Bukankah ini
benar-benar kontradiktif.
Solution: Yakobus dan Paulus akan menjadi
kontradiktif jika mereka berbicara
tentang hal yang
sama, tetapi ada banyak indikasi dalam teks
bahwa mereka tidak. Paulus berbicara tentang
pembenaran di hadapan Tuhan, sementara Yakobus berbicara tentang pembenaran
di
hadapan manusia. Ini ditunjukkan oleh fakta bahwa Yakobus menekankan bahwa
kita
harus
“menunjukkan” (Yakobus 2:18)
iman kita. Itu pasti sesuatu yang bisa dilihat oleh
orang lain dalam “perbuatan-perbuatan”
(Yakobus 2:18-20). Lebih lanjut, Yakobus
mengakui bahwa Abraham dibenarkan di hadapan
Allah oleh iman, bukan perbuatan,
ketika dia berkata, “Abraham percaya kepada
Allah maka Allah memperhitungkan hal
itu kepadanya sebagai kebenaran” (Yakobus
2:23). Ketika ia menambakan bahwa Abraham
“dibenarkan oleh perbuatan-perbuatan” (ayat
21), ia berbicara tentang apa yang Abraham
lakuakan yang dapat dilihat oleh orang-orang
, yaitu mempersembahkan putranya Ishak
di atas mezbah (Yakobus 2:21-22).
Lebih
jauh, sementara Paulus menekankan akar dari pembenaran (iman). Yakobus
menekankan buah dari pembenaran (perbuatan-perbuatan). Tetapi setiap orang
mengakui
keduanya. Segera setelah menegaskan bahwa
kita “diselamatkan oleh kasih karunia
melalui iman” (Efesus 2:8-9), Paulus dengan
cepat menambahkan, “Karena kita ini buatan
Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk
melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan
Allah sebelumnya. Ia mau supaya kita hidup di
dalamnya” (Efesus 2:10). Demikian juga,
tepat setelah menyatakan bahwa “bukan karena
perbuatan benar yang telah kita lakukan,
tetapi menurut belas kasihan-Nya Dia telah
menyelamatkan kita” (Titus 3:5-7). Paulus ber-
pendapat bahwa, mereka yang percaya kepada
Allah harus berhati-hati untuk mem-
pertahankan pekerjaan yang baik (lihat Efesus
2:8-10).
Hubungan antara Paulus dan Yakobus dapat diringkas seperti ini:
PAUL JAMES
Justification before God Justification
before humans
The root of justification The
fruit of justification
Justification by faith Justification
for works
Faith as producer of works Works
as the proof of faith

Tidak ada komentar:
Posting Komentar