Arsip Blog

Kamis, 31 Maret 2022

ALLAH TRITUNGGAL

                                                              

 

Pentingnya Memahami Tritunggal

1.       Tritunggal adalah salah satu cardinal doctrine (doktrin utama) iman Kristen. Ini adalah keunikan iman Kristen

2.       Salah memahami/menolak Tritunggal adalah salah satu dari bidat sepanjang zaman

3.       Tritunggal adalah obyek iman kita dan ibadah kita

 

Tritunggal Dalam Perjanjian Lama

Kejadian 1:26, “Berfirmanlah Allah: “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi”.

Yesaya 63:10, “Tetapi mereka memberontak dan mendukakan Roh Kudus-Nya; maka Ia berubah menjadi musuh mereka, dan Ia sendiri berperang melawan mereka”.

                Kemunculan “Malaikat TUHAN” menunjukkan keberadaan Tritunggal dalam PL

 

Tritunggal Dalam Perjanjian Baru

Matius 3:16-17, “sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya, lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: “Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan”.

Matius 28:19, “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus”.

2 Korintus 13:13, “Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, dan kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian”.

Yohanes 15:16, “Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu”.

Yohanes 1:14, “Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran”.

 

                                                                                KESIMPULAN

1.       Doktrin Tritunggal bukan ciptaan gereja/teolog melainkan dinyatakan dalam Alkitab, baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru.

2.       Iman Kristen tetap adalah iman monotheist. Tritunggal bukan ajaran polytheism

Ulangan 6:4, “Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!

 

Ajaran Yang Salah Tentang Tritunggal

1.       Tritheism. Menyembah tiga Allah yang berbeda

2.       Subordinationism. Dicetuskan oleh bapak gereja Origen, Justi Martyr, Tertullian, clement of Alexandira, dll.

·         Allah Anak meski memiliki hakekat yang sama dengan Bapa, namun secara kedudukan lebih rendah dari Bapa

·         Allah Anak disebut sebagai Theos Deuteros (Allah kedua)

3.       Adoptionism. Dicetuskan oleh Lucian, Aetius, Eunomius, Ebionite, Paul of Somasata, dll.

·         Yesus hanya manusia biasa, tetapi karena hidup suci dan tidak berdosa, maka diadopsi menjadi Anak Allah dan disembah sebagai Allah

4.       Arianism. Dicetuskan oleh bapak gereja Arius

·         Allah Anak bukan Allah sejati. Ia tidak sehakekat (homoousios) dengan Bapa, sebab Ia diciptakan oleh Bapa

·         Ini artinya Allah Anak tidak kekal, Ia lebih rendah derajatnya dari Bapa, Ia hanya mirip dengan Bapa (homoiousios) dan layak disembah

·         Ajaran ini diadopsi oleh bidat Saksi Jehovah dan Unitarianism di abad 20

5.       Modalism. Dicetuskan oleh bapak gereja Sabelius

·         Mengajarkan bahwa Bapa, Anak, Roh Kudus adalah pribadi yang sama. Bapa, Anak, Roh Kudus hanya sebutan

·         Ilustrasi: George adalah seorang ayah/suami di rumah, di kantor ia adalah seorang direktur, di masyarakat ia adalah ketua RT. Jadi satu pribadi George memainkan tiga peran yang berbeda dalam 3 peristiwa

 

Konsili Nicaea 325 AD

·         Perdebatan tentang Tritunggal antara bapak gereja Athanasius dengan Arius

·         Kaisar Constantine menginisiasi konsili di kota Nicaea tahun 325 AD

·         Hasil konsili Nicaea menolak ajaran Arius dan menyatakan bahwa Allah Anak adalah Allah sejati yang sehakekat dan sederajat dengan Bapa, tetapi pribadi yang berbeda

 

TRITUNGGAL:                    1 HAKEKAT         -              3 PRIBADI

 

Yohanes 14:26, “Tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu”.

Yohanes 17:1, “Demikianlah kata Yesus. Lalu Ia menengadah ke langit dan berkata: “Bapa, telah tiba saatnya; permuliakanlah Anak-Mu, supaya Anak-Mu mempermuliakan Engkau”.

 

Tritunggal Dalam Kehidupan Praktis

1.       Keselamatan kita adalah karya Allah Tritunggal

2.       Doktrin Tritunggal mengajarkan kita berelasi dengan Allah secara benar (berdoa pujian dan penyembahan, dsb)

3.       Doktrin Tritunggal mengajarkan kita berelasi dengan sesame secara benar (persekutuan, melayani, dsb)

 

 

APA ARTINYA TRINITAS ADALAH ALLAH DALAM TIGA PRIBADI?

                Ketika kita berbicara tentang Bapa, Anak, dan Roh Kudus sebagai “Pribadi”, kita tidak bermaksud bahwa Mereka adalah manusia atau bahwa Mereka seperti manusia dalam hal apapun. Dalam bahasa kita sehari-hari, begitulah kata pribadi sering digunakan, jadi dapat dimengerti bahwa beberapa kebingungan seputar referensi ke tiga “Pribadi” dari Trinitas.

                Ketika kita berbicara tentang Allah, kita menggunakan kata Pribadi untuk menunjukkan bahwa Bapa, Anak, dan Roh Kudus masing-masing memiliki intelek, emosi, dan kehendak yang dapat dianggap sebagai Pribadi; bahwa, manusia adalah pribadi, tetapi begitu juga mahluk malikat dan Wujud Ilahi. Definisi pribadi tidak dapat mencakup fisik karena alasan sederhana bahwa manusia tidak berhenti menjadi pribadi setelah kematian. Tubuh orang mati dibiarkan membusuk, tetapi dirinya yang sebenarnya – kepribadiannya – hidup di sorga atau neraka.

                Ketika kita berbicara tentang Allah yang ada dalam tiga Pribadi, yang kita maksudkan adalah bahwa keberadaan Allah terdiri dari tiga pusat intelek, emosi, dan kehendak yang berbeda. Setiap Pribadi dari Trinitas memiliki peran unik dalam penciptaan dan keselamatan umat manusia. Roh Kudus itu unik dan bukan Bapa atau Anak (Dia keluar dari Bapa dan Anak, Yohanes 15:26). Bapa dan Anak juga unik (ketika Yesus berdoa kepada Bapa, Dia tidak berdoa kepada diri-Nya sendiri, Lukas 23:34). Masing-masing adalah Allah, tetapi masing-masing adaalh “Pribadi” yang terpisah. Menggunakan kata pribadi adalah satu-satunya cara bahasa kita untuk menggambarkan konsep ini.

                Ketiga Pribadi dari Trinitas terdiri dari Allah yang satu dan bersatu secara sempurna Mereka memiliki sifat dan esensi yang sama, dan Mereka semua adalah Allah yang sama, tetapi setiap Pribadi dari Trinitas berbeda dan unik. Fakta bahwa Allah ada dalam tiga Pribadi penting karena beberapa alasan. Misalnya, Allah adalah kasih (1 Yohanes 4:8). Tetapi, di masa lalu yang kekal, sebelum Allah menciptakan hal lain, mungkinkah Dia benar-benar kasih? Artinya, bisakah kasih ada di mana tidak ada siapa-siapa yang dikasihi? Karena Allah ada dalam tiga Pribadi yang setara dan abadi, kasih juga ada. Kasih abadi telah dinyatakan secara kekal di antara Pribadi-Pribadi Ketuhanan. Bapa, Anak, dan Roh Kudus selalu saling mengasihi, jadi kasih itu abadi.

                Begitu kita mengesampingkan gagasan bahwa “pribadi” hanya bisa menjadi “pribadi manusia” kita dapat lebih mudah memahami bagaimana Allah dapat dengan tepat dikatakan ada dalam tiga “Pribadi”.

 Decroly Sakul - Virginia Nov 2021

 

Tidak ada komentar: