Pentingnya Memahami Tritunggal
1. Tritunggal adalah salah satu
cardinal doctrine (doktrin utama) iman Kristen. Ini adalah keunikan iman
Kristen
2. Salah memahami/menolak Tritunggal
adalah salah satu dari bidat sepanjang zaman
3. Tritunggal adalah obyek iman kita
dan ibadah kita
Tritunggal Dalam Perjanjian Lama
Kejadian 1:26, “Berfirmanlah Allah: “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar
dan rupa Kita, supaya mereka
berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan
atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi”.
Yesaya 63:10, “Tetapi mereka memberontak dan
mendukakan Roh Kudus-Nya; maka Ia
berubah menjadi musuh mereka, dan Ia sendiri berperang melawan mereka”.
Kemunculan
“Malaikat TUHAN” menunjukkan keberadaan Tritunggal dalam PL
Tritunggal Dalam Perjanjian Baru
Matius 3:16-17, “sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada
waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya, lalu
terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: “Inilah Anak-Ku yang Kukasihi,
kepada-Nyalah Aku berkenan”.
Matius 28:19, “Karena itu pergilah, jadikanlah
semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus”.
2 Korintus 13:13, “Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, dan kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian”.
Yohanes 15:16, “Bukan kamu yang memilih Aku,
tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu
pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap supaya apa yang kamu minta
kepada Bapa dalam nama-Ku,
diberikan-Nya kepadamu”.
Yohanes 1:14, “Firman itu telah menjadi manusia,
dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan
yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran”.
KESIMPULAN
1. Doktrin Tritunggal bukan ciptaan
gereja/teolog melainkan dinyatakan dalam Alkitab, baik Perjanjian Lama maupun
Perjanjian Baru.
2. Iman Kristen tetap adalah iman monotheist.
Tritunggal bukan ajaran polytheism
Ulangan 6:4, “Dengarlah, hai orang Israel:
TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!
Ajaran Yang Salah Tentang Tritunggal
1. Tritheism. Menyembah tiga Allah yang
berbeda
2. Subordinationism. Dicetuskan oleh
bapak gereja Origen, Justi Martyr, Tertullian, clement of Alexandira, dll.
·
Allah
Anak meski memiliki hakekat yang sama dengan Bapa, namun secara kedudukan lebih
rendah dari Bapa
·
Allah
Anak disebut sebagai Theos Deuteros (Allah kedua)
3. Adoptionism. Dicetuskan oleh Lucian,
Aetius, Eunomius, Ebionite, Paul of Somasata, dll.
·
Yesus
hanya manusia biasa, tetapi karena hidup suci dan tidak berdosa, maka diadopsi
menjadi Anak Allah dan disembah sebagai Allah
4. Arianism. Dicetuskan oleh bapak
gereja Arius
·
Allah
Anak bukan Allah sejati. Ia tidak sehakekat (homoousios) dengan Bapa, sebab Ia
diciptakan oleh Bapa
·
Ini
artinya Allah Anak tidak kekal, Ia lebih rendah derajatnya dari Bapa, Ia hanya
mirip dengan Bapa (homoiousios) dan layak disembah
·
Ajaran
ini diadopsi oleh bidat Saksi Jehovah dan Unitarianism di abad 20
5. Modalism. Dicetuskan oleh bapak
gereja Sabelius
·
Mengajarkan
bahwa Bapa, Anak, Roh Kudus adalah pribadi yang sama. Bapa, Anak, Roh Kudus
hanya sebutan
·
Ilustrasi:
George adalah seorang ayah/suami di rumah, di kantor ia adalah seorang
direktur, di masyarakat ia adalah ketua RT. Jadi satu pribadi George memainkan
tiga peran yang berbeda dalam 3 peristiwa
Konsili Nicaea 325 AD
·
Perdebatan
tentang Tritunggal antara bapak gereja Athanasius dengan Arius
·
Kaisar
Constantine menginisiasi konsili di kota Nicaea tahun 325 AD
·
Hasil
konsili Nicaea menolak ajaran Arius dan menyatakan bahwa Allah Anak adalah
Allah sejati yang sehakekat dan sederajat dengan Bapa, tetapi pribadi yang
berbeda
TRITUNGGAL: 1
HAKEKAT - 3 PRIBADI
Yohanes 14:26, “Tetapi Penghibur, yaitu Roh
Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan
segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah
Kukatakan kepadamu”.
Yohanes 17:1, “Demikianlah kata Yesus. Lalu Ia
menengadah ke langit dan berkata: “Bapa, telah tiba saatnya; permuliakanlah
Anak-Mu, supaya Anak-Mu mempermuliakan Engkau”.
Tritunggal Dalam Kehidupan Praktis
1. Keselamatan kita adalah karya Allah
Tritunggal
2. Doktrin Tritunggal mengajarkan kita
berelasi dengan Allah secara benar (berdoa pujian dan penyembahan, dsb)
3. Doktrin Tritunggal mengajarkan kita
berelasi dengan sesame secara benar (persekutuan, melayani, dsb)
APA ARTINYA TRINITAS ADALAH ALLAH DALAM TIGA PRIBADI?
Ketika
kita berbicara tentang Bapa, Anak, dan Roh Kudus sebagai “Pribadi”, kita tidak
bermaksud bahwa Mereka adalah manusia atau bahwa Mereka seperti manusia dalam
hal apapun. Dalam bahasa kita sehari-hari, begitulah kata pribadi sering
digunakan, jadi dapat dimengerti bahwa beberapa kebingungan seputar referensi
ke tiga “Pribadi” dari Trinitas.
Ketika
kita berbicara tentang Allah, kita menggunakan kata Pribadi untuk menunjukkan
bahwa Bapa, Anak, dan Roh Kudus masing-masing memiliki intelek, emosi, dan
kehendak yang dapat dianggap sebagai Pribadi; bahwa, manusia adalah pribadi,
tetapi begitu juga mahluk malikat dan Wujud Ilahi. Definisi pribadi tidak dapat
mencakup fisik karena alasan sederhana bahwa manusia tidak berhenti menjadi
pribadi setelah kematian. Tubuh orang mati dibiarkan membusuk, tetapi dirinya
yang sebenarnya – kepribadiannya – hidup di sorga atau neraka.
Ketika
kita berbicara tentang Allah yang ada dalam tiga Pribadi, yang kita maksudkan
adalah bahwa keberadaan Allah terdiri dari tiga pusat intelek, emosi, dan
kehendak yang berbeda. Setiap Pribadi dari Trinitas memiliki peran unik dalam
penciptaan dan keselamatan umat manusia. Roh Kudus itu unik dan bukan Bapa atau
Anak (Dia keluar dari Bapa dan Anak, Yohanes 15:26). Bapa dan Anak juga unik
(ketika Yesus berdoa kepada Bapa, Dia tidak berdoa kepada diri-Nya sendiri,
Lukas 23:34). Masing-masing adalah Allah, tetapi masing-masing adaalh “Pribadi”
yang terpisah. Menggunakan kata pribadi adalah satu-satunya cara bahasa kita
untuk menggambarkan konsep ini.
Ketiga
Pribadi dari Trinitas terdiri dari Allah yang satu dan bersatu secara sempurna
Mereka memiliki sifat dan esensi yang sama, dan Mereka semua adalah Allah yang
sama, tetapi setiap Pribadi dari Trinitas berbeda dan unik. Fakta bahwa Allah
ada dalam tiga Pribadi penting karena beberapa alasan. Misalnya, Allah adalah
kasih (1 Yohanes 4:8). Tetapi, di masa lalu yang kekal, sebelum Allah
menciptakan hal lain, mungkinkah Dia benar-benar kasih? Artinya, bisakah kasih
ada di mana tidak ada siapa-siapa yang dikasihi? Karena Allah ada dalam tiga
Pribadi yang setara dan abadi, kasih juga ada. Kasih abadi telah dinyatakan
secara kekal di antara Pribadi-Pribadi Ketuhanan. Bapa, Anak, dan Roh Kudus
selalu saling mengasihi, jadi kasih itu abadi.
Begitu
kita mengesampingkan gagasan bahwa “pribadi” hanya bisa menjadi “pribadi
manusia” kita dapat lebih mudah memahami bagaimana Allah dapat dengan tepat
dikatakan ada dalam tiga “Pribadi”.
Decroly Sakul - Virginia Nov 2021
Tidak ada komentar:
Posting Komentar