Arsip Blog

Kamis, 31 Maret 2022

DUDUK DI SEBELAH KANAN ALLAH

                                              

 

Mazmur 110:1, “Demikianlah firman TUHAN kepada tuanku: “Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuhmu menjadi tumpuan kakimu”.

 Kisah Para Rasul 2:29-36,

29 – Saudara-saudara, aku boleh berkata-kata dengan terus terang kepadamu tentang Daud, bapa bangsa kita. Ia telah mati dan dikubur, dan kuburannya masih ada pada kita sampai hari ini.

30 – Tetapi ia adalah seorang nabi dan ia tahu, bahwa Allah telah berjanji kepadanya dengan mengangkat sumpah, bahwa ia akan mendudukkan seorang dari keturunan Daud sendiri di atas takhtanya.

31 – Karena itu ia telah melihat ke depan dan telah berbicara tentang kebangkitan Mesias, ketika ia mengatakan, bahwa Dia tidak ditinggalkan di dalam dunia orang mati, dan bahwa daging-Nya tidak mengalami kebinasaan.

32 – Yesus inilah yang dibangkitkan Allah, dan tentang hal itu kami semua adalah saksi.

33 – Dan sesudah Ia ditinggikan oleh tangan kanan Allah dan menerima Roh Kudus yang dijanjikan itu, maka dicurahkan-Nya apa yang kamu lihat dan dengar di sini.

34 – Sebab bukan Daud yang naik ke sorga, malahan Daud sendiri berkata: Tuhan telah berfirman kepada Tuanku:

35 – Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuh-Mu menjadi tumpuan kaki-Mu.

36 – Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, Yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus.”

 

Mazmur 110:1 (Supermasi Anak Daud atas Daud)

Mazmur Mesianis yang membuatkan Raja Israel selain Daud (Davidic King), yang melampaui Daud di dalam Pribadi dan karya-Nya.

·         Pribadi terhormat yang melampaui Daud: Anak Daud ini disebut “tuan” oleh Daud                  (Markus 12:35-37).

·         Duduk di kanan Allah: Karya Yesus melampaui Daud

Ø  Posisi terhormat dalam PB menekankan supermasi atas semesta (F. F. Bruce)

Ø  Penakluk musuh-musuh Israel: menyembah & melayani Dia

 Duduk di kanan Allah: Supermasi Kerajaan (kingship) Yesus atas Daud

·         Yesus tidak takluk pada kematian: Daud terus “di dalam kubur” dan tidak naik ke sorga (Kis. 2:29-32,34).

·         Kedaulatan kerajaan Yesus melampaui wilayah kekuasaan Daud

Ø  Yesus berdaulat di “dunia spiritual”: mengalahkan iblis, dosa & maut yang menaklukkan Daud.

Ø  Yesus berkuasa atas segala bangsa: gereja yang menyembah dan melayani-Nya berasal dari berbagai suku & bangsa (penggenapan Mazmur 110:1).

Ø  Yesus berkuasa atas semesta: umat Allah diutus untuk menegakkan kerajaan Allah di seluruh bumi bahkan semesta.

 

Duduk di sebelah kanan Allah: penegasan kemuliaan Kristus sebagai Mesias yang dijanjikan. Istilah ini tidak dapat dipisah dari otoritas Yesus atas gereja bahkan alam semesta & pelaksanaan misi kerajaan Allah di dalam dunia.

 

Pentakosta: bukti otoritas Yesus yang menerima otoritas dari Bapa sehingga, seperti Bapa, Ia dapat mengutus Roh Kudus demi penggenapan misi kerajaan-Nya (Kis. 2:33).

 Duduk di kanan Allah: Bukti kemenangan & kegenapan karya Kristus

Yesus terangkat ke sorga karena misi di bumi “sudah selesai” sesudah “dimenangkan” oleh-Nya.

·         Duduk di kanan Allah adalah gambaran otoritas & kuasa ilahi yang mengalahkan musuh

Ø  Ia “ditinggikan” setelah pelaksanaan misi-Nya (Kis. 2:33-36; 1Petrus 1:11)

Ø  Penegasan kepastian kemenangan Yesus.

·         “Ditinggikan” (pasif): Bapa berkenan atas karya-Nya & memberi kuasa untuk mengutus Roh Kudus & menaklukkan bangsa-bangsa (Kis. 2:33,35).

 

Jika kemenangan sudah didapatkan, untuk apa Yesus naik ke sorga?

·         Misi di bumi sudah selesai namun karya keselamatan belum tuntas sampai Roh Kudus di utus ke bumi (Yohanes 14:1-3).

·         Menegaskan kepastian atau jaminan keselamatan umat pilihan Allah

Ø  Kehadiran Kristus mewakili umat Allah – yang ada di dalam Dia – di sorga.

 Duduk di kanan Allah: Penyataan kemuliaan ilahi Yesus

Penaklukkan bangsa-bangsa dalam Mazmur 110:1 bersifat figuratif tapi oleh Petrus dipahami sebagai peristiwa hurufiah bagi Yesus (Kis. 2:36)

·         Yesus adalah Raja di atas segala raja: the conquering King yang menaklukkan segala bangsa (1 Kor. 15:24-25; Wahyu 19:16).

Ø  Status kerajaan (kingship) Yesus dipahami hurufiah.

Istilah “lord” (tuan) dalam Mazmur 110:1 bersifat figurative tapi oleh Petrus dipahami sebagai peristiwa hurufiah bagi Yesus (Kis. 2:36).

·         Duduk di kanan Allah: bukti ketuhanan Yesus (Roma 10:9; Filipi 2:9-11)

 Yesus mendapatkan keilahian-Nya?

“Menjadi Tuhan & Kristus” (Kis. 2:36): apakah sebelumnya Yesus bukan Allah?

·         Pribadi yang “diundang” untuk duduk di kanan Allah – sudah merupakan – Tuhan bagi Daud dalam Mazmur 110:1.

Ø  Mazmur 110 merujuk pada Yesus (Lukas 20:41-44): sebelum inkarnasi Yesus adalah Allah.

·         Keilahian seolah “diselubungi” kemanusiaan-Nya

Ø  Kebangkitan & kenaikan menjadikan kemuliaan yang melampaui Daud & semua manusia ini tak mungkin diperdebatkan

·         Kalimat dalam Kis. 2:36 berfungsi menekankan kesalahan fatal Yahudi dalam sikap terhadap Yesus.

Ø  Allah menyambut orang yang mereka tolak

Ø  Hasil: penyesalan Yahudi (Kis. 2:37)

 Pemahaman bahwa Yesus adalah Allah harus membangkitkan kesadaran untuk melayani Dia di bumi dengan menyatakan kemuliaan-Nya. Ini tampak dalam ibadah/penyembahan kita secara “sempit” dan “luas”.

Virginia, Okt 2021 : Decroly Sakul

Tidak ada komentar: