(Suatu
Perspektif Alkitabiah)
Membaca, menulis, dan ilmu hitung berkaitan dengan cara berpikir.
Membaca dengan baik tidak berarti
mengalihkan pandangan Anda dengan cepat pada huruf-huruf di atas halaman. Itu
berarti memahami fakta-fakta dan ide-ide secara akurat, menilai kebenaran dan
keindahannya dengan benar, dan memanfaatkannya untuk menjalani kehidupan yang
baik.
Ilmu hitung, pada tingkat paling
sederhana, berarti mengisi pikiran dengan sarana untuk berpikir (daftar dari
pertambahan, pengurangan, perkalian, dan pembagi). Pada tingkat yang lebih
tinggi, matematika merupakan latihan logika untuk membangun sesuatu dan hidup
dengan bijaksana.
Menulis adalah apa yang Anda pelajari
agar Anda bisa menyimpan untuk diri sendiri dan mengkomunikasikan kepada orang
lain apa yang Anda pikirkan.
This
business of education is God’s business. Mengapa? Karena Allah memberikan kita
pikiran yang berpikir. Ia menciptakan dunia ini dimana kita bisa pikirkan. Ia menulis
buku tentang alam. Ia membuat aturan logika. Ia adalah standar benar dan salah,
baik dan buruk, indah dan jelek. Mengabaikan Tuhan berarti benar-benar tidak
berpengetahuan secara akurat.
Renungkan
kebenaran-kebenaran alkitabiah yang berikut
·
Kita diperintahkan untuk mengasihi
Tuhan dengan segenap akal budi kita.
Jawab Yesus kepadanya: “Kasihilah
Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu” (Matius 22:37).
·
Tanpa Allah sebagai nilai yang
tertinggi dari pendidikan, semua pikiran menjadi sia-sia, gelap dan kotor.
“Sebab sekalipun mereka mengenal
Allah, mereka tidak memuliakan Dia sebagai Allah atau mengucap syukur
kepada-Nya. Sebaliknya pikiran
mereka menjadi sia-sia dan hati mereka yang bodoh menjadi gelap….Dan karena
mereka tidak merasa perlu untuk mengakui Allah, maka Allah menyerahkan mereka
kepada pikiran-pikiran yang
terkutuk, sehingga mereka melakukan apa yang tidak pantas” (Roma 1:21,28)
·
Kita diperintahkan untuk menjadi
dewasa dalam pikiran kita.
“Saudara-saudara, janganlah sama
seperti anak-anak dalam pemikiranmu.
Jadilah anak-anak dalam kejahatan, tetapi orang dewasa dalam pikiranmu” (1 Korintus 14:20).
·
Kegagalan mencintai kebenaran
mengarah pada kehancuran.
“…mereka tidak menerim dan mengasihi kebenaran yang dapat menyelamatkan mereka” (2
Tesalonika 2:10).
·
Orang bijaksana berusaha untuk
bertumbuh dalam pengetahuan.
“Hati orang berpengertian mencari
pengetahuan, tetapi mulut orang bebal sibuk dengan kebodohan” (Amsal 15:14).
“Hati orang berpengertian memperoleh
pengetahuan, dan telinga orang bijak menuntut pengetahuan” (Amsal 18:15).
“Pasanglah telingamu dan
dengarkanlah amsal-amsal orang bijak, berilah perhatian kepada pengetahuanku”
(Amsal 22:17).
“Arahkanlah perhatianmu kepada
didikan, dan telingamu kepada kata-kata pengetahuan” (Amsal 23:12).
·
Berpikir tidak menggantikan Allah,
dan Allah tidak menggantikan pikiran.
“Perhatikanlah apa yang kukatakan;
Tuhan akan memberi kepadamu pengertian dalam segala sesuatu” (2 Timotius 2:7).
“Hai anakku, jikalau engkau menerima
perkataanku dan menyimpan perintahku di dalam hatimu, sehingga telingamu
memperhatikan hikmat, dan engkau mencenderungkan hatimu kepada kepandaian, ya,
jikalau engkau berseru kepada pengertian, dan menujukan suaramu kepada
kepandaian, jikalau engkau mencarinya seperti mencari perak, dan mengejarnya
seperti mengejar harta terpendam, maka engkau akan memperoleh pengertian
tentang takut akan TUHAN dan mendapat pengenalan akan Allah. Karena TUHANlah yang memberikan
hikmat, dari mulut-Nya datang pengetahuan dan kepandaian” (Amsal 2:1-6).
Segala sesuatu berhubungan dengan Allah. “Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya” (Roma 11:36). Oleh karena itu, mengikuti pendidikan atau pembinaan adalah oleh rancangan-Nya untuk manusia berpikir, melalui pemberian-Nya akan kehidupan, nafas dan motivasi, yang semuanya untuk kemuliaan-Nya. Ini adalah pelajaran yang paling penting bagi kita yang mengikuti pembinaaan alkitabiah.
Decroly Sakul - Virginia Jan 2022
Tidak ada komentar:
Posting Komentar