Apa artinya berada di dalam Kristus?
Apakah ini masalah lokasi, seperti berada di dalam rumah? Apakah itu seperti
menjadi anggota klub atau organisasi? Tidak, istilah “di dalam Kristus” adalah
ungkapan singkat rasul Paulus untuk dipersatukan dengan Kristus. Itu adalah
salah satu ungkapan favorit Paulus, dan (termasuk ungkapan seperti “di dalam
Dia” atau “di dalam Tuhan”) Paulus menggunakannya lebih dari 160 kali dalam
suratnya. Jelas ini adalah konsep penting dalam teologi Paulus. Dan itu harus
menjadi konsep penting bagi kita karena semua sisa jawaban untuk pertanyaan,
“Siapakah saya”, didasarkan pada fakta bahwa kita ada di dalam Kristus, atau
kita bersatu dengan Kristus.
Hal
ini tentu saja menimbulkan pertanyaan, apa artinya dipersatukan dengan Kristus?
Untuk menjawabnya, kita mulai dengan 1 Korintus 15:22, “Karena sama seperti
semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan
dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus.” Perhatikan dua expresi
“dalam Adam” dan “di dalam Kristus”. Dan lagi dalam 1 Korintus 15:45, Paulus
mengacu pada “manusia pertama Adam” dan “Adam terakhir”, yang jelas-jelas adalah
Kristus. Apa yang Paulus maksudkan dalam dua ayat ini adalah bahwa cara Tuhan
berurusan dengan manusia hanya ada dua orang Adam dan Kristus. Kita semua
diwakili di hadapan Tuhan oleh salah satu dari dua orang ini.
ADAM SEBAGAI PERWAKILAN KITA
Di
ayat 22 Paulus berkata, “di dalam Adam semua mati”. Ide ini dikembangkan lebih
lengkap dalam Roma 5:12-19. Ayat 12 dari Roma 5 mengatakan, “Sebab itu, sama
seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga
maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua
orang telah berbuat dosa”. Ayat ini merujuk pada dosa Adam karena memakan buah
terlarang seperti yang diceritakan dalam Kejadian 3. Tuhan telah berfirman,
“tetapi dari pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat kamu tidak
boleh makan, karena pada hari kamu memakannya kamu pasti akan mati”. Adam,
bersama Hawa, makan, dan mereka berdua mati. Mereka langsung mati secara
rohani, dan akhirnya mereka akan mati secara fisik. Tetapi Adam bukanlah
manusia biasa sehingga konsekwensi dosanya hanya akan menimpanya. Sebaliknya,
Adam telah ditunjuk oleh Tuhan untuk mewakili seluruh umat manusia. Ketika
Paulus menulis dalam Roma 5:12, “demikianlah maut itu telah menjalar kepada
semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa.”, dia mengacu bukan pada
dosa individu kita sendiri, tetapi pada fakta bahwa kita semua berdosa, dan
karenanya semua menderita akibat dari dosa Adam.
Ide
tentang sifat perwakilan dosa Adam ini dikembangkan lebih lanjut dalam Roma
5:18, “sebab itu, sama seperti satu pelanggaran semua orang beroleh
penghukuman”, dan lagi di ayat 19, “Jadi sama seperti oleh ketidaktaatan satu
orang semua orang telah menjadi orang berdosa”. Perhatikan khususnya di ayat 19
ungkapan “semua orang telah menjadi orang berdosa”. Seluruh umat manusia
(kecuali Kristus, yang bukan keturunan Adam) menderita akibat dosa Adam. Kita
dijadikan orang berdosa saat kita masing-masing datang kedunia, kita datang
sebagai orang berdosa secara alami.
Dalam
menjawab pertanyaan, “Siapakah saya”, kita harus berkata, “Saya adalah orang
berdosa”. Itu sebabnya Daud mengakui, “Sesungguhnya dalam kesalahan aku
diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku” (Mazmur 51:7). Daud berkata bahwa
natur yang dia terima pada saat pembuahan adalah natur yang berdosa. Mengapa
ini benar? Itu karena Daud, seperti Anda dan saya, diwakili oleh Adam di taman,
dan melalui ketidaktaatan Adam, Daud dijadikan orang berdosa.
Kita
semua datang ke dunia ini “dalam Adam”. Karena itu, kata-kata deskriptif Paulus
dalam Efesus 2:1-3 benar bagi kita semua sebelum kita percaya kepada Kristus.
Inilah yang dia tulis:
“Kamu
dahulu sudah mati karena
pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu. Kamu hidup
di
dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia
ini, karena kamu mentaati penguasa
kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang
bekerja di antara orang-orang durhaka.
Sebenarnya
dahulu kami semua juga terhitung di antara mereka, ketika kami hidup di dalam
hawa nafsu daging dan menuruti kehendak
daging dan pikiran kami yang jahat. Pada
dasarnya
kami adalah orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti mereka yang lain”.
Penjelasan Paulus tentang kondisi
menyedihkan kita dapat diringkas dalam tiga expresi.
-
Kematian
spiritual
-
Budak
(pada dunia, iblis, dan nafsu berdosa kita
-
Objek
murka Allah
Pikirkan itu! Sebagai satu “dalam
Adam” Anda datang ke dunia sebagai objek murka Allah. Tidak masalah apakah kita
lahir dari orang tua Kristen atau orang tua kafir. Kita semua lahir “di dalam
Adam” dan jadi objek murka Allah semua karena Adam berdosa.
Tidak
hanya seluruh umat manusia, tetapi ciptaan itu sendiri menderita akibat dosa
Adam. Meskipun dalam Kejadian 3:17-19. Tuhan secara khusus mengacu pada
pengutukan tanah, Paulus dalam Roma 8:19-22 berbicara tentang kesia-siaan semua
ciptaan. Jadi kita semua datang ke dunia mati secara rohani, objek murka Allah,
dan ke dalam lingkungan alam yang berada di bawah
kutukan Tuhan. Itulah artinya berada “di dalam Adam”.
KRISTUS SEBAGAI PERWAKILAN KITA
Orang
lain yang berdiri di hadapan Allah adalah “Adam terakhir” yaitu Tuhan Yesus
Kristus. Sama seperti Tuhan menunjuk Adam untuk mewakili seluruh umat manusia,
demikian juga Dia menunjuk Kristus untuk mewakili semua orang yang percaya
kepada-Nya sebagai Juruselamat.
Kita telah melihat kosekwensi dari
tindakan perwakilan Adam dalam Roma5:18-19. Sekarang amati efek kontras dari
karya Kristus atas nama semua orang yang percaya kepada-Nya. Ayat 18:
“…demikian pula oleh satu orang perbuatan kebenaran semua orang beroleh
pembenaran untuk hidup”. Dan di ayat 19, “…demikian pula oleh ketaatan satu
orang semua orang menjadi orang benar”.
Demi
kejelasan, kita perlu menarik penggunaan Bahasa yang berseni dari Paulus di
ayat 18 dan 19.
·
Ayat 18: “Sebab itu, sama seperti oleh satu
pelanggaran semua orang beroleh penghukuman
demikian pula, oleh
satu perbuatan kebenaran semua orang beroleh pembenaran untuk hidup”.
Dalam ayat ini, kemunculan pertama “semua orang” “mengacu pada penghukuman
universal kita. Penampilan kedua mengacu pada tawaran keselamatan universal,
bukan keberadaan keselamatan universal. Ada kutukan universal, dan ada cara
universal untuk melarikan diri, namun tidak semua akan lolos.
·
Ayat 19: “Jadi sama seperti oleh ketidaktaatan satu
orang semua orang telah menjadi orang berdosa, demikian pula oleh ketaatan satu
orang semua orang menjadi orang benar”.
Di sini, Paulus mengikuti penggunaan
Bahasa yang berseni seperti dalam ayat 18. Kemunculan pertama dari “semua” adalah pernyataan universal,
sedangkan penampilan kedua merujuk secara ekslusif kepada mereka yang datang
kepada Kristus.
Karena
itu, dalam setiap ayat, kata “semua” yang pertama merujuk pada fakta bahwa
seluruh umat manusia telah menderita akibat dosa Adam. Kata “ semua” yang kedua
hanya mengacu pada semua orang yang percaya kepada Kristus dan “di dalam Dia”.
Apa
hasil dari berada di dalam Dia? Marilah kita dengan hati-hati melihat prinsip
yang digunakan Tuhan untuk bekerja.
Ketaatan dan ketidaktaatan
Dalam Ulangan 28, Musa meletakkan di
hadapan bangsa Israel dua alternative, ketaatan dan ketidaktaatan. Hasil dari
ketaatan adalah berkat yang luar biasa. Hasil dari ketidaktaatan adalah kutukan
yang mengerikan. Berkat dan kutukan khusus ini semuanya bersifat sementara dan
merujuk secara khusus pada gagasan Israel di Tanah Perjanjian. Tetapi pada saat
yang sama itu adalah expresi dari prinsip eksternal yang digunakan Tuhan:
berkat untuk ketaatan dan kutukan untuk ketidaktaatan. Melalui kehidupan-Nya
yang sangat taat selama 33 tahun, Kristus mendapatkan berkat dari Tuhan. Dengan
kematian-Nya di kayu salib, Dia mengalami kutukan karena ketidaktaatan. Sebagai
wakil kita, semua yang Dia lakukan dalam hidup dan mati-Nya menghasilkan
keuntungan bagi kita. Seseorang berkata seperti ini: “Dia mengalami kehidupan
yang tidak bisa kita jalani, dan mati dengan kematian yang kita pantas mati.
Atau, “Dia diperlakukan sebagaimana kita pantas untuk diperlakukan agar kita
dapat diperlakukan sebagaimana Dia pantas untuk diperlakukan”.
Ketika
kita memikirkan pekerjaan Kristus, kita biasanya memikirkan kematian-Nya untuk
membayar dosa kita. Kita menyebut ini “penebusan pengganti”, dalam hal Dia mati
menggantikan kita, sebagai pengganti kita, untuk memuaskan keadilan Allah atas
dosa-dosa kita. Tapi apa yang membuat subsitusi itu valid? Bagaimana keadilan
Tuhan bisa terpenuhi ketika orang yang benar-benar tidak berdosa menderita
hukuman atas nama mereka yang benar-benar pantas mendapatkannya?
Jawabannya
adalah Kristus berdiri di hadapan Allah sebagai wakil kita. Dia mengambil
tanggung jawab atas ketaatan kita pada hukum Tuhan; dan Dia mengambil tanggung
jawab untuk memberikan kepuasan kepada Tuhan atas ketidaktaatan kita. Semua ini
karena kita ada “di dalam Dia”, yaitu, kita dipersatukan dengan Dia secara
representative.
PERSATUAN YANG HIDUP
Kebenaran
persatuan perwakilan Kristus dengan kita ini adalah dasar dari semua yang akan
kita bahas di bab-bab selanjutnya saat kita berusaha menjawab pertanyaan,
“Siapa saya”. Namun ada juga dimensi lain dari persatuan kita dengan Kristus
yang sama menariknya dan yang akan membantu kita memahami siapa kita. Itulah
yang kita sebut persatuan kita dengan Kristus yang hidup.
Persatuan
yang hidup ini paling baik dijelaskan dengan penggunaan metafora pokok anggur
dan ranting oleh Yesus dalam Yohanes 15:1-5. Sama seperti ranting berbagi dalam
kehidupan dan makanan dari pokok anggur, demikian pula kita sebagai orang
percaya berbagi kehidupan dari Kristus . Persatuan yang hidup ini dihasilkan
oleh Roh Kudus yang hidup di dalam kita (Lihat 1 Korintus 6:19-20); dan menanamkan
kepada kita vitalitas spiritual Kristus sendiri.
Apa
artinya berada di dalam Kristus? Jawaban diberikan oleh Jerry Bridges dengan
mengutip 1 Korintus 1:30., “Tetapi oleh
Dia kamu berada dalam Kristus Yesus, yang oleh Allah telah menjadi hikmat bagi kita. Ia membenarkan dan menguduskan
dan menebus kita”.
Bukankah
itu mengembirakan? Tuhanlah yang mempersatukan kita dengan Kristus. Untuk
menggunakan ungkapan Paulus, Dialah yang telah menempatkan kita di dalam
Kristus. Itu berarti kita tidak akan pernah bisa keluar. Kita tidak melakukan
apa pun untuk masuk, dan kita tidak dapat melakukan apa pun untuk keluar, Itu
semua dari Tuhan.
Gagasan
bahwa keberadaan kita di dalam Kristus adalah seluruhnya dari Tuhan, dan lebih
jauh lagi, karena kita adalah di dalam Kristus, kehidupan-Nya mengalir ke dalam
kita, dapat menimbulkan kesan bahwa kita tidak memiliki tanggung jawab atau
peran untuk dimainkan dalam hubungan ini. Pertama-tama, meskipun memang Allah
yang menyatukan kita dengan Kristus, namun kita dipersatukan dengan Dia melalui iman. Tapi darimana kita
mendapatkan iman? Itu adalah pemberian Tuhan (lihat Efesus 2:8-9 dan
Kis.16:14). Tetapi meskipun iman ini diberikan kepada kita, kita harus tetap
menjalankannya.
Dengan
menjalankan iman percaya kepada Kristus, kita juga harus menjalankan iman untuk
memanfaatkan kehidupan energy yang datang kepada kita dari Kristus melalui
persatuan kita yang hidup dengan-Nya. Ada beberapa yang mengajarkan bahwa sama
seperti ranting tidak melakukan apa pun untuk menerima kehidupan dan makanan
dari pokok anggur, demikian juga kita menerima kehidupan dan energy dari
Kristus. Tapi ini menekankan analogi itu terlalu jauh. Sebagaimana Kristus
tidak sepenuhnya seperti pokok anggur, kita tidak sepenuhnya seperti ranting.
Manusia itu unik karena kita diciptakan menurut gambar Allah. Dia telah, antara
lain, memberi kita pikiran untuk dipikirkan dan kemauan yang dapat kita
jalankan, dan Dia bekerja melalui pikiran dan kemauan kita; tidak terlepas dari
keduanya.
Jadi
secara ringkas, kita melihat bahwa ada dua aspek yang terkait tetapi berbeda
dari keberadaan kita di dalam Kristus, yaitu:
Persatuan perwakilan
Yang
pertama adalah persatuan perwakilan yang dengannya Yesus memikul semua tanggung
jawab kita untuk secara sempurna mentaati hukum Allah, dan juga menerima
hukuman mati karena tidak mentaati.
Persatuan yang hidup
Aspek
kedua adalah persatuan yang hidup melalui Roh Kudus, yang dengannya kita,
dengan iman, memanfaatkan kehidupan dan kuasa Kristus yang hidup untuk
memungkinkan kita menjalani kehidupan Kristen.
Oleh
pekerjaan Allah, saya tidak lagi di dalam Adam:
Saya
di dalam Kristus, melalui persatuan yang hidup
dan
perwakilan
Decroly Sakul
Tidak ada komentar:
Posting Komentar