I. The Meaning Of Fearing God
Takut akan Tuhan adalah suatu tema
besar dan menonjol dalam Alkitab.
Keluaran 20:18-20, “Seluruh bangsa itu menyaksikan guruh mengguntur, kilat
sambung-menyambung, sangkakala berbunyi dan gunung berasap. Maka bangsa itu
takut dan gemetar dan mereka berdiri jauh-jauh. Mereka berkata kepada Musa:
“Engkaulah berbicara dengan kami, maka kami akan mendengarkan; tetapi janganlah
Allah berbicara dengan kami, nanti kami mati.” Tetapi Musa berkata kepada
bangsa itu: “Janganlah takut, sebab
Allah telah datang dengan maksud untuk mencoba kamu dan dengan maksud supaya takut akan Dia ada padamu, agar
kamu jangan berbuat dosa.”
Ada
suatu paradox disini: ada suatu jenis ketakutan yang harusnya dihindari dan ada suatu jenis ketakutan yang
seharusnya dimiliki.
Beberapa istilah yang dipakai untuk
membedakan dua macam ketakutan ini:
·
Unhealthy
Fear & Sound Fear
·
Ungodly
Fear & Godly Fear
·
Slavish
Fear & Holy Fear
·
Sinful Fear & Right Fear
Sinful Fear
Sinful fear = a fear of God that flow
from sin
Ø Kejadian 3:10,
“Ia menjawab: “Ketika aku mendengar; bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku
menjadi takut, karena aku telanjang, sebab itu aku bersembunyi.”
Ø Yakobus 2:19,
“Engkau percaya, bahwa hanya ada satu Allah saja. Itu baik! Tetapi setan pun
juga percaya akan hal itu dan mereka gemetar.”
Sinful fear drive you away from God
Ø Yohanes 3:19,
“Dan inilah hukuman itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia
lebih menyukai kegelapan dari pada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka
jahat.”
Orang bisa takut dengan hukuman
Tuhan terhadap dosa mereka, tetapi bukannya bertobat dan tunduk pada Allah,
mereka berespon dengan kemarahan, kebencian, dan permusuhan terhadap Allah.
Ketakutan seperti ini bisa membawa pada “atheism” atau “idolatry”.
Sinful fear ini umumnya muncul dari pemahaman dan
pengenalan yang keliru mengenai Allah.
Ø Lukas 19:21, “Sebab
aku takut akan tuan, karena tuan adalah manusia yang keras; tuan yang mengambil
apa yang tidak pernah tuan taruh dan tuan menuai apa yang tuan tidak tabur.”
Menjauh dari Allah belum tentu
menjauh dari agama, karena orang bisa beragama dengan mindset (pola pikir) sebagai hamba yang enggan untuk taat kepada
tuannya karena kasih, tetapi murni karena takut hukuman
Sinful fear juga bisa muncul dari ketakutan akan kesucian
Bukan
berarti orang percaya tidak perlu punya ketakutan terhadap Allah yang bisa
menghukum dosa dengan adil.
Ø Mazmur 119:120, “Badanku gemetar karena ketakutan terhadap Engkau, aku takut kepada
penghukuman-Mu.”
Ø Ibrani 10:31,
“Ngeri benar, kalau jatuh ke dalam
tangan Allah yang hidup.”
Ø Ibrani 12:29, “Sebab
Allah kita adalah api yang menghanguskan.”
Tetapi apa yang menjadi motivasi
ketakutan itu? Apakah orang percaya hidup didominasi
oleh ketakutan yang seperti ini saja.
Right Fear
Fear
of the Lord = fear of veneration(pemujaan) and horror, fear of respect and awe.
Kejadian 31:42, “Seandainya Allah ayahku, Allah Abraham dan Yang disegani oleh Ishak tidak menyertai aku, tentulah engkau sekarang
membiarkan aku pergi dengan tangan hampa; tetapi kesengsaraanku dan jerih
payahku telah diperhatikan Allah dan Ia telah menjatukan putusan tadi malam.”
Yang disegani oleh Ishak (the Fear of Isaac – NKJV)
Takut
seperti ini mengisi hati kita ketika kita menyadari siapa Allah itu dan apa
yang telah Ia lakukan bagi kita.
The joy of fearing God
Takut akan Allah yang benar ini
adalah suatu “kesukaan” (delight)
bagi orang percaya.
Ø Yesaya 11:1-3,
“Suatu tunas akan keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang akan tumbuh dari
pangkalnya akan berbuah. Roh TUHAN akan ada padanya, roh hikmat dan pengertian,
roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan TUHAN; ya, kesenangannya ialah takut akan TUHAN.
Ia tidak akan menghakimi dengan sekilas pandang saja atau menjatuhkan keputusan
menurut kata orang.”
Ø Nehemia 1:11,
“Ya, Tuhan, berilah telinga kepada doa hamba-Mu ini dan kepada doa
hamba-hamba-Mu yang rela takut akan
nama-Mu, dan biarlah hamba-Mu berhasil hari ini dan mendapat belas kasihan
dari orang ini. “Ketika itu aku ini juru minuman raja.”
Rela takut akan nama-Mu (who desire to fear Your name – NKJV).
The grace of fearing God
Takut akan Allah diberikan oleh Allah sendiri untuk
kebaikan umat-Nya.
Ø Yeremia 32:38-40, “Maka mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allah mereka.
Aku akan memberi mereka satu hati dan satu tingkah langkah, sehingga mereka takut kepad-Ku
sepanjang masa untuk kebaikan mereka dan anak-anak mereka yang datang kemudian.
Aku akan mengikat perjanjian kekal dengan mereka, bahwa Aku tidak akan
membelakangi mereka, melainkan akan berbuat baik kepada mereka; Aku akan menaruh takut kepada-Ku ke dalam
hati mereka, supaya mereka jangan menjauh dari pada-Ku.”
Takut akan Allah terkait erat dengan “knowing & experiencing” Allah yang benar.
Ø Hosea 3:5,
“Sesudah itu orang Israel akan berbalik dan akan mencari TUHAN, Allah mereka,
dan Daud, raja mereka. Mereka akan datang dengan gemetar kepada TUHAN dan
kepada kebaikan-Nya pada hari-hari yang terakhir.”
Ø 1 Samuel 12:24, “Hanya takutlah akan TUHAN dan setialah beribadah kepada-Nya dengan
segenap hatimu, sebab ketahuilah, betapa besarnya hal-hal yang dilakukan-Nya di
antara kamu.”
Ø Keluaran 14:31, “Ketika dilihat oleh orang Israel, betapa besarnya perbuatan yang
dilakukan TUHAN terhadap orang Mesir, maka takutlah bangsa itu kepada TUHAN dan
mereka percaya kepada TUHAN dan kepada Musa, hamba-Nya itu.”
Takut akan Allah tidak bertentangan dengan kasih kepada Allah
Ø Mazmur 145:18-20, “TUHAN dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya, pada setiap
orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan. Ia melakukan kehendak
orang-orang yang takut akan Dia, mendengarkan teriak mereka minta tolong dan
menyelamatkan mereka. TUHAN menjaga semua orang yang mengasihi-Nya, tetapi semua orang fasik akan dibinasakan-Nya.”
Ø Ulangan 6:1-5,
“Inilah perintah……supaya seumur hidupmu engkau dan anak cucumu takut akan TUHAN, Allahmu, dan
berpegang pada segala ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu, dan
supaya lanjut umurmu………. Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita,
TUHAN itu esa! Kasihilah TUHAN, Allahmu,
dengan segenap hatimu dan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu.”
Takut akan Allah memimpin pada ketaatan.
Ø Pengkotbah 12:13, “Akhir kata dari segala yang didengar ialah : takutlah akan Allah dan
berpeganglah pada perintah-perintah-Nya, karena ini adalah kewajiban setiap
orang.”
Ø Mazmur 112:1,
“Berbahagialah orang yang takut akan TUHAN, yang sangat suka kepada segala
perintah-Nya.”
Ø Amsal 8:13, “Takut
akan TUHAN ialah membenci kejahatan; aku benci kepada kesombongan,
kecongkakkan, tingkah laku yang jahat, dan mulut penuh tipu muslihat.”
Ø 2 Korintus 7:1, “Saudara-saudaraku yang kekasih, karena kita sekarang memiliki
janji-janji itu, marilah kita menyucikan diri kita dari semua pencemaran
jasmani dan rohani, dan dengan demikian menyempurnakan kekudusan kita dalam
takut akan Allah.”
Contoh: Ayub
Ø Ayub 1:1, “Ada
seorang laki-laki di tanah Us bernama Ayub; orang itu saleh dan jujur; ia takut akan Allah dan menjauhi
kejahatan.”
Takut akan Allah à internal (yang mendrive)
Saleh dan jujur à external (konsekwensi
dari takut akan Allah)
PENUTUP
Fearing
God is not some option for a few special Christians. It’s foundation to all who
name God as their God – an utterly essential mark of true religion.(Takut akan
Allah bukanlah pilihan bagi beberapa orang Kristen khusus. Ini adalah dasar
bagi semua orang yang menyebut Allah sebagai Tuhan mereka – tanda yang sangat
penting dari agama yang benar)
Ø Kisah Para Rasul 9:31, “Selama beberapa waktu jemaat di seluruh Yudea, Galilea dan Samaria
berada dalam keadaan damai. Jemat itu dibangun dan hidup dalam takut akan Tuhan. Jumlahnya makin bertambah besar oleh pertolongan dan
penghiburan Roh Kudus.”
THE FEAR OF GOD (2)
Takut akan Tuhan inilah yang membedakan antara orang percaya dan orang yang tidak percaya.
·
Roma 3:18, “rasa takut kepada Allah tidak ada
pada orang itu.”
Takut akan Allah bukanlah suatu sikap yang akan bertumbuh dalam hati manusia secara alamiah.
·
Yeremia 32:40, “Aku akan mengikat perjanjian kekal
dengan mereka, bahwa Aku tidak akan membelakangi mereka, melainkan akan berbuat
baik kepada mereka; Aku akan menaruh
takut kepada-Ku kedalam hati mereka, supaya mereka jangan menjauh dari
pada-Ku.”
Definisi sederhana: “To fear God is to know Him as He is and respond accordingly” (John MacArthur).
“Permulaan hikmat adalah takut akan TUHAN, dan mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian”
(Amsal 9:10).
Takut akan Allah yang benar adalah
bertemunya hal ini:
·
Awe
(perasaan terpesona)
·
Reverence
(penghormatan
·
Adoration
(penyembahan)
·
Honor
(kehormatan)
·
Worship
(pemujaan)
·
Confidence
(kepercayaan)
·
Thankfulness
(rasa syukur)
·
Love
(kasih)
·
Fear
(takut)
II. The Blessing Of Fearing God
·
Amsal 28:14, “Berbahagialah orang yang
senantiasa takut akan TUHAN, tetapi orang yang mengeraskan hatinya akan jatuh
ke dalam malapetaka.”
·
Mazmur 115:12-13, “TUHAN telah mengingat kita; Ia
akan memberkati, memberkati kaum Israel, memberkati kaum Harun, memberkati
orang-orang yang takut akan TUHAN, baik yang kecil maupun yang besar.”
·
Mazmur 147:11, “TUHAN senang kepada orang-orang
yang takut akan Dia, kepada orang-orang yang berharap akan kasih setia-Nya.”
·
Mazmur 31:20, “Alangkah limpahnya kebaikan-Mu yang
telah Kausimpan bagi orang yang takut akan Engkau.”
·
Mazmur 34:10-11, “Takutlah akan TUHAN, hai
orang-orang-Nya yang kudus, sebab tidak berkekurangan orang yang takut akan
Dia! Singa-singa muda merana kelaparan, tetapi orang-orang yang mencari TUHAN,
tidak berkekurangan sesuatu pun yang baik.”
Takut akan Allah membawa kita bisa mempercai Tuhan (trusting God).
·
Mazmur 103:10-13, “Tidak dilakukan-Nya kepada kita
setimpal dengan dosa kita, dan tidak dibalas-Nya kepada kita setimpal dengan
kesalahan kita, tetapi setinggi langitdi atas bumi, demikian besarnya kasih
setia-Nya atas orang-orang yang takut akan Dia; sejauh timur dari barat,
demikian dijauhkan-Nya dari pada kita pelanggaran kita. Seperti bapa sayang
kepada anak-anak-Nya, demikian TUHAN sayang kepada orang-orang yang takut akan
Dia.”
·
Mazmur 103:17, “Tetapi kasih setia TUHAN dari
selama-lamanya sampai selama-lamanya atas orang-orang yang takut akan Dia, dan
keadilan-Nya bagi anak cucu.”
·
Mazmur 103:3-4, “Dia yang mengampuni segala kesalahanmu,
yang menyembuhkan segala penyakitmu, Dia menebus hidupmu dari lobang kubur,
yang memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat.”
·
Mazmur 33:18, “Sesungguhnya, mata TUHAN tertuju
kepada mereka yang takut akan Dia, kepada mereka yang berharap akan kasih
setia-Nya.’
Takut akan Allah yang benar
membebaskan kita dari ketakutan yang salah(sinful fear), ketakutan karena
kengerian hukuman Allah akan keberdosaan kita.
Takut akan Allah menjaga kita untuk tidak jatuh dalam pencobaan-pencobaan untuk berdosa.
·
Keluaran 20:20, “Tetapi Musa berkata kepada bangsa
itu: “Janganlah takut, sebab Allah telah datang dengan maksud untuk mencoba
kamu dan dengan maksud supaya takut akan Dia ada padamu, agar kamu jangan
berbuat dosa.”
·
Amsal 8:13, “Takut akan TUHAN ialah membenci
kejahatan; aku benci kepada kesombongan, kecongkakkan, tingkah laku yang jahat,
dan mulut penuh tipu muslihat.”
·
Amsal 15:16, “Lebih baik sedikit barang dengan
disertai takut akan TUHAN dari pada banyak harta dengan disertai kecemasan.”
·
Amsal 23:17, “Janganlah kamu iri kepada
orang-orang yang berdosa, tetapi takutlah akan TUHAN senantiasa.”
·
Nehemia 5:14-15, “Pula sejak aku diangkat sebagai
bupati di tanah Yehuda, yakni dari tahun kedua puluh sampai ketiga puluh dua
pemerintahan Artahsasta jadi dua belas tahun lamanya, aku dan saudara-saudaraku
tidak pernah mengambil pembagian yang menjadi hak bupati. Tetapi para bupati
yang sebelumnya, yang mendahului aku, sangat memberatkan beban rakyat.
Bupati-bupati itu mengambil dari mereka empat puluh syikal perak sehari untuk
bahan makanan dan anggur. Bahkan anak buah mereka merajalela atas rakyat.
Tetapi aku tidak berbuat demikian karena takut akan Allah.”
Takut akan Allah menolong kita untuk lepas dari jerat takut akan manusia.
·
Amsal 29:25, “Takut kepada orang mendatangkan
jerat, tetapi siapa percaya kepada TUHAN, dilindungi.”
Berbagai bentuk takut kepada manusia
Ø Need for approval/fear of
disapproval (butuh akan
persetujuan/takut celaan)
Ø Need for acceptance (butuh akan
penerimaan)
Ø Peer-pressure (tekanan teman sebaya)
Ø Need for honor (butuh akan
penghormatan)
Ø Need for recognition (butuh akan
pengakuan)
Ø Fear of criticism (takut dikritik)
Ø Fear of humiliation (takut dihina)
Semua pengalaman fear of man punya
satu fitur yang umum People are big.
Whenever people are big, God is not.
“The first task in escaping the
snare of the fear of man is to know that God is awesome and glorious, not other
people” (Edward Welch).
·
Yesaya 8:11-13, “Sebab beginilah firman TUHAN
kepadaku, ketika tangan-Nya menguasai aku, dan ketika Ia memperingatkan aku,
supaya jangan mengikuti tingkah laku bangsa ini: “Jangan sebut persepakatan
segala apa yang disebut bangsa ini persepakatan, dan apa yang mereka takuti dan
janganlah gentar melihatnya. Tetapi TUHAN semesta alam, Dialah yang harus kamu
akui sebagai Yang Kudus; kepada-Nyalah harus kamu takut dan terhadap Dialah
harus kamu gentar.
Takut akan Allah memimpin pada kehidupan yang berhikmat (wise living)
·
Amsal 1:7, “Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan,
tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan.”
·
Amsal 9:10, “Permulaan hikmat adalah takut akan
TUHAN, dan mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian.”
Wisdom is good judgment or the
ability to develop the best course of action in response to a given situation.
(Hikmat adalah keputusan yang baik atau kemampuan untuk menghasilkan tindakan
terbaik dalam menanggapi situasi tertentu)
Hikmat tidak bisa lepas dari sikap
dan relasi yang benar dengan Allah. Takut akan Tuhan adalah menyadari bahwa,
“HE IS THE MOST POWERFUL BEING IN THE UNIVERSE.”
·
Pengkhotbah 5:6, “Karena sebagaimana mimpi banyak,
demikian juga perkataan sia-sia banyak. Tetapi takutlah akan Allah.”
·
Kolose 3:22, “Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu
yang di dunia ini dalam segala hal, jangan hanya di hadapan mereka saja untuk
menyenangkan mereka, melainkan dengan tulus hati karena takut akan Tuhan.”
·
Mazmur 25:12, “Siapakah yang takut akan TUHAN?
Kepadanya TUHAN menunjukkan jalan yang harus dipilihnya.”
PENUTUP
Takut akan Tuhan bukanlah suatu sikap yang bisa dijamin dengan beberapa langkah mudah. Bukan dengan simple self-effort. The fear of God is a matter of the heart.
Matin Luther berkata, “To fear God is not merely to fall upon your knees. Even a godless man and a robber can do that.”
Sikap takut akan Tuhan tidak mungkin bertumbuh tanpa membaca dan merenungkan firman Tuhan, dan berdoa kepada Tuhan supaya mengajar kita.
·
Ulangan 5:29, “Kiranya hati mereka selalu begitu,
yakni takut akan Daku dan berpegang pada segala perintah-Ku, supaya baik
keadaan mereka dan anak-anak mereka untuk selama-lamanya!”
·
Ulangan 17:18-19, “Apabila ia duduk di atas takhta
kerajaan, maka haruslah ia menyuruh menulis baginya salinan hukum ini menurut
kitab yang ada pada imam-imam orang Lewi. Itulah yang harus ada di sampingnya
dan haruslah ia membacanya seumur hidupnya untuk belajar takut akan TUHAN,
Allahnya, dengan berpegang pada segala isi hukum dan ketetapan ini untuk
dilakukannya.”
·
Mazmur 19:8-10, “Taurat TUHAN itu sempurna,
menyegarkan jiwa; peraturan TUHAN itu teguh, memberikan hikmat kepada orang
yang tidak berpengalaman. Titah TUHAN itu tepat, menyukakan hati; perintah
TUHAN itu murni, membuat mata bercahaya. Takut akan TUHAN itu suci, tetap ada
untuk selamanya; hukum-hukum TUHAN itu benar, adil semuanya.”
The entire Bible is a textbook on the fear of the Lord.
·
Mazmur 86:11, “Tunjukkanlah kepadaku jalan-Mu, ya
TUHAN, supaya aku hidup menurut kebenaran-Mu; bulatkanlah hatiku untuk takut
akan nama-Mu.”
Decroly Sakul - Virginia Feb 2022
Gambar dari google

Tidak ada komentar:
Posting Komentar