“Ajarilah kami menghitung hari-hari
kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana”
(Mazmur 90:12).
Sebagai pengikut Tuhan Yesus Kristus, kita perlu berjalan dengan hati-hati, dengan bijaksana. Perlu diingat bahwa dunia ini adalah tempat yang bermusuhan bagi mereka yang berusaha melakukan apa yang benar. Berjalan dengan bijak melibatkan penggunaan waktu kita dengan hati-hati. Tidak menghabiskannya, tetapi menginvestasikannya. Ketika kita menyerahkan penggunaan waktu kita kepada ketuhanan Kristus, Ia akan menuntun kita untuk menggunakannya dengan cara yang paling produktif yang bisa dibayangkan.
Menyia-nyiakan
waktu berarti melewatkan kesempatan. Di mana waktu pergi? Jika, memang, kita
masih memiliki 24 jam per hari, bagaimana kita menggunakannya? Apakah kita
menghabiskannya dengan sia-sia, atau menginvestasikannya?
Uang
lebih nyata daripada waktu, dan dalam beberapa hal kita bisa melihatnya habis
dengan cepat, tapi dengan kita bekerja uang bisa dikumpulkan lagi. Namun waktu
juga berlalu dengan cepat dan kita tidak bisa mengumpulkan waktu.
Inilah
sebabnya mengapa kita dinasehati untuk bijaksana, berjalan dengan hati-hati,
dan memperhatikan bagaimana kita menginvestasikan waktu kita. Kita perlu
menjadikannya berharga. Untuk memanfaatkan waktu kita sebaik-baiknya, kita
perlu memahami beberapa hal tentangnya.
Pertama, Allah menciptakan waktu.
Waktu
dimulai pada penciptaan, dengan petang dan pagi menjadi hari pertama. Kita
masih hidup dalam kerangka itu.
Kedua, Tuhan berkuasa atas waktu.
Dia
tidak hanya menciptakannya, Dia juga berkuasa atasnya.Tuhan adalah Pribadi yang
menyebabkan waktu berhenti selama pertempuran di Perjanjian Lama. “Maka
berhentilah matahari dan bulan pun tidak bergerak, sampai bangsa itu membalaskan
dendamnya kepada musuhnya…” (Yosua
10:13).
Kita
tidak bisa memperlambat waktu; kita juga tidak bisa mempercepatnya.Itu sudah
tetap. Karena Tuhan yang mengatur waktu, tidak ada yang bisa membuat kita hidup
satu detik lebih lama dari yang Tuhan tentukan.
Ketiga, Tuhan telah memberi kita tanggung jawab untuk mengola waktu.
Cara
kita mengola waktu mengungkapkan nilai dan
prioritas kita. Jika, misalnya, Anda
menempatkan pikiran Anda dalam keadaan netral selama 4 jam setiap hari di depan
pesawat TV, itu mencerminkan system nilai Anda. Jika Anda menghabiskan waktu
dalam Firman Tuhan, itu mengungkapkan apa yang Anda hargai juga.
Tuhan
melahirkan pada waktu tertentu. Dia tahu waktu yang tepat Anda kan mati. Dan
Dia memiliki kehendak untuk Anda menggunakan waktu dengan bijaksana selama Anda
hidup. Adalah dosa untuk menyia-nyiakannya.
Kita
perlu hidup sedemikian rupa sehingga kita mendapatkan yang terbaik untuk waktu
kita. Kita harus hidup seolah-olah setiap menit berarti. (Jonathan Edwards, “Menetapkan bahwa saya akan hidup sedemikian
rupa, seperti yang saya harapkan ketika saya menghadapi kematian kelak”.)
Kita
mungkin dapat menghasilkan banyak uang, tetapi kita tidak dapt menghasilkan
lebih banyak waktu. Sekali hilang, hilang selamanya. Dan karena waktu kita
dibumi ini akan berakhir, kita harus memberikan pertanggungjawaban kepada Tuhan
yang memberi kita komoditas yang sangat berharga ini.
Kita
bisa simpulkan waktu adalah
1. Time is life
2. Time is opportunity
3. Time is record
Efesus 5:11-17
1.
Perhatikan koteksnya
Efesus 5:11,
“Janganlah turut mengambil bagian dalam perbuatan-perbuatan kegelapan yang
tidak membuahkan apa-apa, tetapi sebaliknya telanjangilah perbuatan-perbuatan
itu.”
2.
Perhatikan motifnya
Efesus 5:10, “dan
ujilah apa yang berkenan kepada Tuhan.”
3.
Perhatikan instrumennya
Efesus 5:13,
“Tetapi segala sesuatu yang sudah ditelanjangi oleh terang itu menjadi Nampak, sebab semua yang nampak adalah terang.”
Terang dijelaskan
dalam Efesus 5:9, “karena terang hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran.”
4.
Perhatikan bahayanya
Efesus 5:14b,
“dan bangkitlah dari antara orang mati.”
5.
Perhatikan tujuannya
Efesus 5:14c, “Kristus
akan bercahaya atas kamu.”
Efesus 5:15-18, “Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat. Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan. Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh.”
Jadi kita tidak boleh hidup tidak bijaksana, tetapi mengerti kehendak Tuhan (perceptive will of God) itu. Ini sangat penting. Karena pengaruh dunia, godaan iblis dan kedagingan kita yang berdosa ditambah lagi waktu kita singkat, maka kita mungkin tergoda untuk menghabiskan hari-hari kita dalam aktivitas yang tak bermanfaat atau membuang waktu yang kita pilih sendiri. Tapi ini tidak akan berarti apa-apa selain energy dan waktu terbuang dengan sia-sia. Hal yang paling penting adalah mencari tahu kehendak Tuhan bagi kita setiap hari dan melakukannya. Ini satu-satunya cara untuk menjadi efesien dan efektif. Sangatlah mungkin untuk melakukan pekerjaan Kristen menurut gagasan kita sendiri dan dengan kekuatan kita sendiri, dan sepenuhnya di luar kehendak Tuhan. Jalan kebijaksanaan adalah untuk mengerti kehendak Tuhan bagi kehidupan pribadi kita, kemudian mematuhinya sampai pada batasnya.
Mabuk oleh anggur. Ini berbicara soal “Kontrol”.
Kita harus mengosongkan diri kita dari apa pun di dunia ini yang akan menahan
kita di bawah pengaruhnya. Pengaruh seperti itu, baik oleh anggur atau hal-hal
lain yang menngontrol kita mengarah pada kehidupan sembrono yang akan
menggelapkan terang yang telah
dianjurkan oleh rasul Paulus.
Hendaklah kamu penuh dengan Roh.
·
Ditulis
dalam bentuk kata kerja perintah yang berarti ini tanggung jawab orang percaya.
·
Dipenuhi
Roh Kudus tidak terjadi secara otomatis.
Bagaimana Kita bisa dipenuhi Roh Kudus?
1. Hati yang merindukan untuk dekat
dengan Allah
Mazmur 42:2
2. Mematikan hal-hal duniawi dan dosa
dalam diri kita
Roma 8:5
3. Menyadari kita manusia yang sangat
lemah dan harus bergantung kepada Allah
1 Petrus 5:8
Yohanes 15:5
4. Belajar hidup dalam ketaatan kepada
firman Tuhan
1 Korintus 7:19
Yohanes 17:17
Tanda Kepenuhan Roh Kudus
1. Hidup yang menghasilkan buah Roh
Galatia 5:22-23, “Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran,
kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada
hukum yang menentang hal-hal itu.”
2. Hidup yang God-oriented bukan world-oriented/self-oriented
Galatia 2:20,
“namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus
yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging
adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan
menyerahkan diri-Nya untuk akau.”
Roma 12:2,
“Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh
pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah apa
yang baik, yang berkenan kepada allah dan yang sempurna.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar